Bilal Ibn Rabah AlHabashi
Mereka berkata; “satu-satunya
orang yang tidak dapat mereka kalahkan adalah Bilal”. Mengapa? Karena Bilal
mematahkan mereka. Setiap kali mereka berkata; “Berimanlah kepada Lata dan
Uzza” Bilal mengatakan: “Lidahku tidak bisa mengatakannya” Dan dia mengucapkan
“ahad, ahad, ahad” dan semua penyiksaan,.. dan Rasulullah SAW melihat semua
penyiksaan ini. Pada suatu hari dia pergi mengunjungi sahabat RA, “Apakah tidak
ada yang dapat membeli Bilal dan membebaskannya?”
Lihatlah penyiksaan yang harus
dia lalui, dan Abu Bakar RA, adalah Abu Bakar. Dia pergi kepada Umayyah bin
Khalf. Dan dia berkata kepada Umayyah bin Khalf. “Juallah Bilal kepadaku”. Dan Umayyah bin Khalf berkata; “Aku akan
menjualnya kepadamu karena kau adalah orang pertama yang mempengaruhinya”. Jadi
Abu Bakar berkata; “Kau ingin menjualnya dengan harga berapa?” dan dia berkata:
“aku akan menjualnya dengan 10 koin emas.” Dan Abu Bakar pulang ke rumah, dan
dia kembali dengan membawa 10 koin emas dan memberikannya kepada umayyah. Dan
Umayyah mulai tertawa. Dan Abu Bakar R.A, berkata; “Wahai Umayyah kenapa kau
tertawa?”
Dan Umayyah berkata; “Wahai Abu
Bakar aku bersumpah demi Allah jika kau menawar harganya dan menawarkanku
dengan 1 koin emas aku akan menjualnya” dan Abu Bakar RA menatap Umayyah dan
berkata; “Wahai Umayyah Aku bersumpah demi Allah jika kau menawarku untuk
memberikan 100 koin emas untuk Bilal maka akan kuberikan 100 koin emas untukmu”.
Abu Bakar membelinya dan membebaskannya. Dan
apa yang dikatakan Abu Bakar tentang Bilal? Dia berkata; Bilal Sayyidina (Bilal
adalah tuanku). Abu Bakar RA adalah orang paling besar setelah pena anbiyya
yang pernah berjalan dimuka bumi ini dan dia berkata Bialal adalah tuanku.
Umar bin Khattab berkata; “Abu
Bakar RA adalah tuan kita dan dia membebaskan tuan kita” dia membebaskan tuan
kita Bilal. Kemudian datanglah perang Badr. Dan Umayyah Bin Khalaf tidak mau
berpartisipasi dalam perang ini. Tidak sama sekali. Dan orang musyrikin
lainnya. Uqbah bin Mu’ith menghampiri Umayyah dan melempari dengan batu bara.
Dia berkata; “Pulanglah ke rumah dan memasaklah seperti wanita karena kau tidak
akan pergi ke medan perang”. Dan Umayyah berkata; “Semoga Allah merusak
wajahmu”!
Ini sama saja seperti mengatakan;
“pulanglah dan kenakan rok” dan Umayyah berkata; “Semoga Allah merusak
wajahmu!”, Umayyah pun dipaksa pergi ke medan perang. Dan Umayyah pergi ke
medan perang. Dan di setiap perang umat Islam punya slogan di setiap perang.
Apakah kalian tau slogan
apa? Ahad, Ahad (satu, Allah. Satu, Allah).
Hal ini mengejutkan Umayyah, dan setelah perang Umayyah ditawan dan Bilal RA.
Melihatnya. Dan Bilal berkata: “Oh Umayyah, akarnya kekufuran, aku akan tinggal
jika dia tinggal. Entah apakah dia yang pergi atau aku saja yang pergi”. Dan
Bilal melangkah dan mendorong Abdurrahman bin Auf. Kemudian dia menusuk dan
membunuhnya. Dan ketika dia membunuhnya, apa yang dia ucapkan (Ahad, satu.
Ahad, satu)
Ketika Rasulullah Saw diakhir
hayatnya riwayatnya mengatakan bahwa Bilal RA sedang melakukan adzan. Kemudian dia
akan memanggil Rasulullah Saw, dan Rasulullah belum keluar, lalu bilal
memanggil; “Rasulullah SAW”. Dan dia melihat Rasulullah Saw, terkadang sadar
dan pingsan. Dan Bilal berkata;”benar-benar suatu duka”. Dia berkata; “Aku
berharap ibuku tidak pernah melahirkanku, sehingga aku tidak perlu melihat hari
ini”. Atau aku lebih baik Mati sebelum hari ini tiba. Kemudian Bilal melakukan
adzan dan dia menjadi tak sadarkan diri.
Dan ketika Rasulullah Saw
meninggal dunia, riwayatnya menyebutkan bahwa jenazah beliau belum dikuburkan.
Dan Bilal mengumandangkan adzan, “ketika dia sampai kepada Asyhadu anna
Muhammadan Rasulullah” biasanya ketika dia sampai pada kalimat ini, Rasulullah
Saw keluar dari rumahnya menuju ke masjid. Tapi sekarang ketika dia melihat,
tidak ada lagi Rasulullah Saw. Dan riwayatnya mengatakan, bahwa Bilal mulai
tersedak, dan dia mulai menangis, dan orang-orang disekitarnya mulai menangis.
Dan untuk 3 hari berikutnya,
Bilal mencoba untuk mengumandangkan adzan, setiap kali dia sampai kepada “Asyhadu
anna Muhammadarr Rasulullah” dia mulai tersedak, kemudian dia pergi ke Abu
Bakar. “Wahai Abu Bakar…” karena dia tidak bisa berada di Medinah tanpa
Rasulullah Saw. Dan dia berkata; “Wahai Abu Bakar izinkan aku untuk pergi
karena aku mendengar Rasulullah Saw menyebutkan keutamaan berjihad, aku ingin
berjihad”. Dan Abu bakar berkata; “Janganlah oh.. Bilal kau tetaplah bersamaku
aku membutuhkanmu ” .
Dan Bialal RA berkata;”Jika kau
membebaskanku untuk dirimu sendiri, maka aku akan tetap disini, tapi jika kau
membebaskanku semata-mata karena Allah maka aku akan pergi”. Dan Abu Bakar RA,
mengizinkannya untuk pergi, dan Bilal pergi berjihad. Dan pada suatu malam
Bilal tertidur, dia bermimpi, dan dalam mimpi itu dia melihat Rasulullah Saw.
Dan Rasulullah Saw bersabda; “Wahai Bialal kenapa kau tidak pernah mengunjungi
kami?” dan dia terbangun menuju Medinah dengan terburu-buru. Dan ketika dia
sampai di Medinah dia berbaring di Makam Rasulullah Saw, mengingatnya. Kemudian
Hasan dan Hussein dating. Mereka berkata: “Wahai Bilal beradzanlah!”
Ini adalah permintaan cucu
Rasulullah Saw, dan Bilal bangun, dan dia mengumandangkan adzan, “Allahu
Akbar,, Allahu Akbar”. Dan riwayatnya menyebutkan bahwa; Medinah bergejolak,
karena Bialal membawa kenangan sewaktu Rasulullah Saw masih hidup. Diriwayatkan
bahwa pria dan wanita keluar dari rumah mereka, merobek baju mereka dan
menjambak rambut mereka sendiri. Karena hal ini mengingatkan mereka sewaktu
Rasulullah Saw masih hidup.
Kemudian Bialal mencoba untuk
tetap tinggal di Medinah, tapi ini berat baginya. Karena kemanapun dia melihat
ke segala penjuru, hal ini mengingatkannya kepada Rasulullah Saw. Dan dia tidak
dapat menahan beratnya tinggal di Medinah, jadi dia pergi.
Kemudian datanglah waktu
penaklukan Mesjidil Aqsa. Dan penjaga AlAqsa mengatakan; “Aku hanya akan
memberikan kuncinya kepada Umar Bin Khatab” dan Umar Ra bepergian dari Medinah
ke Mesjidil Aqsa. Dan semua sahabat ada disana, Khalid bin Walid, Muadz bin
Jabal. Kemudian mereka menghampiri Umar dan berkata; “Wahai Umar mintalah Bilal
untuk Adzan”.
Dan Umar meminta Bialal untuk
adzan, dan dalam riwayatnya menyebutkan bahwa sampai kepada Asyhadu Anna
Muhammadarr Rasulullah,. Jenggot para sahabat berwarna hitam namun pas masuk
berwarna kelabu karena dibanjiri air mata. Tidak ada satu pun jenggot sahabat
yang tidak dibanjiri air mata. Mereka sampai minta nasihat kepada Umar Bin
Khatab. Karena hal ini mengingatkan mereka ketika masih menemani Rasulullah
Saw.
Dan inilah keutamaan menakjubkan
dari Bilal karena dia mengumandangkan adzan.
Di tanah Haram di Mekah, dan masjid Rasulullah Saw, dan juga mesjidil
Aqsa ketiga tempat paling suci. Kemudian ketika Bilal menjelang saat-saat
kematiannya, dalam riwayatnya menyebutkan bahwa dia meninggal di Damaskus, dan
istrinya berkata; “benar-benar suatu duka, benar-benar kesedihan”, dan Bialal
berkata:”tidak! Katakanlah benar-benar kebahagiaan”. Dia berkata; “besok, aku
akan menemui Rasulullah Saw dan para sahabat.”
Dapatkah kalian bayangkan,
dapatkah kalian benar-benar bayangkan sberapa besar imannya? Waallahi kau
sedang sekarat kau sebentar lagi meninggalkan dunia ini, karena kau akan
bertemu Rasulullah Saw.
Ketika Rasulullah Saw bersabda;
“Dunia ini penjara bagi orang-orang beriman dan surge bagi orang-orang kafir”.
Para ulama menulis; “kenapa dunia menjadi penjara bagi orang-orang berIman?
Karena dunia menahan mereka bertemu Allah dan Rasul-Nya” dunia penjara adalah
karena menghentikanmu bertemu Allah dan Rasul Nya. Dan dapatkah kalian
bayangkan keadaannya, bahwa kau sedang sekarat, tapi kau senang disaat kau
sekarat. Karena kau akan bertemu dengan Rasulullah Saw.
Sumber; Quran Recitation Channel
write; Sya'ban 1437 H
Speaker: Syeikh Zahir Mahmood