Selasa, 19 Januari 2016

Plan Study Again



Essay 3
Rencana perkuliahan dan sks per semester yang akan ditempuh hingga selesai. Sesuai dengan ketentuan dan mata kuliah yang ada di kampus tujuan saya yaitu di UNPAD. Sementara ini saya belum mendapat informasi terkait mata kuliah dan sks selama kuliah S2. 

Topic yang akan ditulis.  Perhatian terhadap fungsi media komunikasi di era MEA saat ini bagi kemajuan negara Indonesia. Wilayah kajian mahasiswa UNPAD pengguna media komunikasi sesuai social media yang mereka gunakan.
Aktivitas di luar perkuliahan yaitu sebagai tenaga pengajar privat dan relawan di lembaga social relawan siaga. Dimana pun saya berada saya berusaha untuk memberikan kontribusi apapun yang saya bisa.

my Dream



Essay 2
Sukses terbesar dalam hidup saya adalah ketika saya mampu menjadi juara. Betapa tidak, bagi saya juara adalah sebuah penghargaan atas pengorbanan yang telah saya lakukan. Semenjak kecil saya hanya mengetahui makan, dan bermain. Namun ketika memulai memasuki sekolah dasar disitu awal mula saya berfikir, yang sebelumnya tidak bisa membaca jadi bisa. Awalnya tidak mengetahui perkalian dan pembagian kini menjadi tahu. Semua itu berkat sekolah dan ayah ku yang selalu membimbingku sampai aku bisa. 

Rasanya senang sekali ketika kita bisa memberi tahu teman yang tidak mengerti. Dari motivasi itu saya selalu semangat belajar. Sekolah tidak pernah bolos. Meski fasilitas yang saya dapatkan tidak seperti teman-teman lainnya seragam baru, tas baru, atau sepatu baru ditiap kenaikan kelas. Namun dengan menjadi juara pun hati saya merasa puas membuat ayah saya bangga.
Semangat belajar selain motivasi dari ayah yang terpenting adalah dari dalam diri. Niatkan belajar untuk ibadah, karena jaminan bagi yang menuntut ilmu adalah surga, selama ilmu yang kita pelajari menambah keimanan kita menambah nilai ibadah sehingga ibadah pun jadi rajin.
Jenjang sekolah dari SD, SMP, SMA yang telah dilalui, dengan penuh kesungguhan tiada waktu yang disia-siakan. Dengan belajar sungguh-sungguh itulah saya bisa meraih juara umum ke satu baik di SD, SMP dan SMA. Cita-cita saya selalu berubah karena antara keinginan dan kenyataan harus realistis. Saya yang sekolah hanya mengandalkan beasiswa, berbekal ketekunan dan kerajinan. Cita-cita pertama saya ingin menjadi pedagang sukses, melihat ayah saya yang hanya seorang pedagang, meski kala itu teman-teman ku tidak ada yang menginginkan cita-cita itu. Kedua, saya ingin menjadi pramugari karena saya ingin sekali keliling dunia ditunjang dengan tinggi badan ku saat itu paling tinggi diantara teman-teman perempuan. Tapi menginjak SMP tinggi badan ku tetap tidak bertambah malah beberapa teman-temanku yang tinggi.
Ketiga, saya bertekad ingin menjadi guru matematika, kala itu saya menyukai matematika dan ternyata saya lebih suka menghitung ketimbang hafalan. Saya pun menjadi utusan sekolah mengikuti lomba olimpiade matematika. Menginjak SMA saya mulai merenung, untuk melanjutkan kuliah.  Keterpurukan pun menimpa keluarga kami. Ayah sudah tiada. Bagaimana saya bisa menjadi seorang guru, kalau kuliah pun saya tidak ada biaya. Beberapa tawaran beasiswa dari beberapa kampus mulai mengerubungi namun entah benar atau tidak. Yang pasti tidak ada beasiswa diawal. Rata-rata beasiswa diberikan setelah masuk dulu.
Sehingga ketika ada tawaran PMDK yang kuotanya cuman 1 kursi saya berikan kepada teman saya, karena dia sangat menginginkan sekali. Setelah itu saya mulai istikhoroh meminta petunjuk diberikan jalan yang terbaik. Saya mengikuti ujian masuk di UNAS PASIM, namun gagal. Ujian beasiswa UNPAD, dan beastudi ETOS. Semuanya gagal, dan kemudian saya mengikuti ujian SNMPTN dengan pilihan 3 kampus; yakni, ITB, UI dan UNPAD. Gagal juga. Akhirnya dalam mimpiku saya ditujukan kepada kampus yang ada di Cirebon, yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Cirebon yang namanya kini berubah menjadi Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon.
Selama 4 tahun saya menjalani kuliah di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Selama itu juga perjuangan hidup saya untuk bisa kuliah dan bertahan hidup. Saya dapat penghargaan dari rector sebagai mahasiswa berpredikat terbaik. Dan kini saya ingin melanjutkan S2 dan itu merupakan impian terbesar saya.

DeskripsiKu




Essay 1
Terlahir  dari keluarga sederhana, anak kedua. Pasangan suami istri Edi Suryadi dan Entin Sartini. Sumiati adalah nama yang disematkan ayah saya setelah beliau bermimpi. Selasa pagi jam 7 tepatnya 09 Oktober’90. Meski dalam akta saya tertulis tanggal lahir 10 September’90. Karena waktu itu mamah saya lupa. Dari 9-10-90 menjadi 10-09-90. Sumedang adalah kota kelahiranku yang selalu kurindu.

Tumbuh dari kemandirian, sejak kecil saya sudah diajarkan mamah saya untuk berdagang. Kala itu SD kelas 2, sebelum masuk kelas jam 09.00. saya suka membawa jajanan coklat payung yang pake toples dimasukan kedalam kresek hitam. Harga coklat kala itu Rp 100,-. Setiap hari coklat itu habis, dan mamah saya pun selalu membelanjakan kembali uang yang saya berikan. Jualan saya pun bertambah, dari coklat payung, permen yupi beraneka macam dan rasa, sampai kue-kue. Saya yang dulu pemalu menjadi pribadi yang percaya diri setelah saya sadar bahwa kita perlu berinteraksi dengan yang lain, bahwa kita membutuhkan teman-teman kita terlebih supaya jualan saya laris.   
Saya pun menjadi lebih aktif di kelas. Bertanya ketika ada pelajaran yang tidak ku mengerti. Mengerjakan tugas lebih awal selesai. Mengerjakan tugas lebih awal mengerti. Ketika teman-teman lain bingung saya lah yang menjelaskan kepada mereka. Namun tak membuat saya rugi justru saya senang bisa membantu yang lain yang sedang kesusahan. Saya pun anaknya tidak suka mencari masalah, saya lebih suka kedamaian. Saya tidak suka berdebat terlebih yang akan memecahkan pertemanan.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik untuk ukuran anak-anak saat itu. Aktif di beberapa organisasi seperti, OSIS, Pramuka, PMR, PAI, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menginjak dewasa ketika umur saya 21 tahun, selain aktif di beberapa organisasi kampus saya pun aktif di salah satu NGO kala itu. Menjadi seorang koordinator relawan terpilih, mengantarkan saya menjadi seorang volunteer yang tak mengenal lelah, selama diri ini masih bisa berjalan.
Kontribusi ku untuk Indonesia sebuah tugas yang besar, sebelum dari yang besar berawal dari hal yang kecil dan terdekat dengan sekeliling kita. Adapun kontribusi ku yang telah saya berikan untuk Indonesia, menjadi seorang pelajar yang baik, saya berhasil meraih juara dikelasnya kala itu. Membuat keluarga bangga, membuat sekeliling kita tersenyum bahagia.
Adapun yang telah saya lakukan selama menjadi volunteer adalah bagian dari hidupku bagian dari kontribusiku untuk Indonesia, diantaranya;
1.   Memberikan mentoring kepada adik-adik yang membutuhkan (dhuafa, yatim dan piatu)
2.   Memberikan pelatihan
3.   Menjalankan program relawan, diantaranya; siaga bencana, bencana alam di Malausma. Mesjidku bersih dan hijau, kampus relawan, penyaluran bersama program Bhakesra, launching Indonesia Mendongeng, gerakan pantaiku bersih, dll.
Adapun program yang sedang berlangsung saat ini yaitu agenda Kuliah Peradaban di LSM Relawan Siaga, Relawan Siaga merupakan Sebuah Organisasi yang berfokus untuk Menebar Kebaikan dengan aksi kerelawanan. Hal ini diantaranya diimplementasikan dalam rangkaian program yang melingkupi aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan program Ekspedisi Generasi Qurani ( EGQur) dalam pemberdayaan anggota relawan saat ini.  Kami bermaksud untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Peradaban program turunan Ekspedisi Generasi Qur’ani (EGQur). Sebagai wadah untuk mengkader para generasi muda sesuai tuntunan alQur’an dan As-sunnah. Kuliah peradaban terdiri dari beberapa materi pemikiran. Pengisinya adalah beberapa dosen yang expert dalam bidangnya. Melihat generasi saat ini yang sudah mulai terkikis akhlaknya karena pengaruh globalisasi. Kuliah peradaban ini dalam tiap angkatannya terdiri dari 4 level, rencananya masa studi 1 level terdiri dari 3 bulan.    
Rencana selanjutnya yaitu agenda PCI (Pesona Cendekia Indonesia) atau Dauky Educare yaitu memberikan les untuk anak-anak dhuafa, yatim piatu yang lebih membutuhkan dan lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung. Program ini disponsori oleh perusahaan Dauky. Rencana programnya selama 1 tahun.  
Mimpiku untuk Indonesia masa depan adalah anak-anak Indonesia yang cerdas berakhlak baik, generasi Indonesia bisa menciptakan peluang usaha dan perusahaan-perusahaan multinasional sebagian besar / seluruhnya diisi oleh tenaga kerja Indonesia, bukan tenaga kerja asing. Indonesia menjadi negara mandiri, memiliki IPM yang bagus, Indonesia sejahtera.
Peran yang akan saya lakukan, yaitu dimulai dari hal terkecil dengan memberikan les pelajaran, disitu peran saya sebagai guru, bisa mendidik, memberikan pengajaran dan pemahaman, dimulai dari diri sendiri, bekerja keras dan berdo’a, dan yang pasti selalu niatkan ibadah karena Allah swt semata, dan pengabdian kepada masyarakat.
Cara saya mewujudkan mimpinya diantaranya, dengan aktif di beberapa LSM, mengikuti seminar-seminar untuk menambah wawasan. Termasuk motivasi saya melanjutkan lagi kuliah S2. Supaya wawasan dan pengalaman saya bertambah.



Terlahir  dari keluarga sederhana, anak kedua. Pasangan suami istri Edi Suryadi dan Entin Sartini. Sumiati adalah nama yang disematkan ayah saya setelah beliau bermimpi. Selasa pagi jam 7 tepatnya 09 Oktober’90. Meski dalam akta saya tertulis tanggal lahir 10 September’90. Karena waktu itu mamah saya lupa. Dari 9-10-90 menjadi 10-09-90. Sumedang adalah kota kelahiranku yang selalu kurindu.
Tumbuh dari kemandirian, sejak kecil saya sudah diajarkan mamah saya untuk berdagang. Kala itu SD kelas 2, sebelum masuk kelas jam 09.00. saya suka membawa jajanan coklat payung yang pake toples dimasukan kedalam kresek hitam. Harga coklat kala itu Rp 100,-. Setiap hari coklat itu habis, dan mamah saya pun selalu membelanjakan kembali uang yang saya berikan. Jualan saya pun bertambah, dari coklat payung, permen yupi beraneka macam dan rasa, sampai kue-kue. Saya yang dulu pemalu menjadi pribadi yang percaya diri setelah saya sadar bahwa kita perlu berinteraksi dengan yang lain, bahwa kita membutuhkan teman-teman kita terlebih supaya jualan saya laris.   
Saya pun menjadi lebih aktif di kelas. Bertanya ketika ada pelajaran yang tidak ku mengerti. Mengerjakan tugas lebih awal selesai. Mengerjakan tugas lebih awal mengerti. Ketika teman-teman lain bingung saya lah yang menjelaskan kepada mereka. Namun tak membuat saya rugi justru saya senang bisa membantu yang lain yang sedang kesusahan. Saya pun anaknya tidak suka mencari masalah, saya lebih suka kedamaian. Saya tidak suka berdebat terlebih yang akan memecahkan pertemanan.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik untuk ukuran anak-anak saat itu. Aktif di beberapa organisasi seperti, OSIS, Pramuka, PMR, PAI, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menginjak dewasa ketika umur saya 21 tahun, selain aktif di beberapa organisasi kampus saya pun aktif di salah satu NGO kala itu. Menjadi seorang koordinator relawan terpilih, mengantarkan saya menjadi seorang volunteer yang tak mengenal lelah, selama diri ini masih bisa berjalan.
Kontribusi ku untuk Indonesia sebuah tugas yang besar, sebelum dari yang besar berawal dari hal yang kecil dan terdekat dengan sekeliling kita. Adapun kontribusi ku yang telah saya berikan untuk Indonesia, menjadi seorang pelajar yang baik, saya berhasil meraih juara dikelasnya kala itu. Membuat keluarga bangga, membuat sekeliling kita tersenyum bahagia.
Adapun yang telah saya lakukan selama menjadi volunteer adalah bagian dari hidupku bagian dari kontribusiku untuk Indonesia, diantaranya;
1.   Memberikan mentoring kepada adik-adik yang membutuhkan (dhuafa, yatim dan piatu)
2.   Memberikan pelatihan
3.   Menjalankan program relawan, diantaranya; siaga bencana, bencana alam di Malausma. Mesjidku bersih dan hijau, kampus relawan, penyaluran bersama program Bhakesra, launching Indonesia Mendongeng, gerakan pantaiku bersih, dll.
Adapun program yang sedang berlangsung saat ini yaitu agenda Kuliah Peradaban di LSM Relawan Siaga, Relawan Siaga merupakan Sebuah Organisasi yang berfokus untuk Menebar Kebaikan dengan aksi kerelawanan. Hal ini diantaranya diimplementasikan dalam rangkaian program yang melingkupi aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan program Ekspedisi Generasi Qurani ( EGQur) dalam pemberdayaan anggota relawan saat ini.  Kami bermaksud untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Peradaban program turunan Ekspedisi Generasi Qur’ani (EGQur). Sebagai wadah untuk mengkader para generasi muda sesuai tuntunan alQur’an dan As-sunnah. Kuliah peradaban terdiri dari beberapa materi pemikiran. Pengisinya adalah beberapa dosen yang expert dalam bidangnya. Melihat generasi saat ini yang sudah mulai terkikis akhlaknya karena pengaruh globalisasi. Kuliah peradaban ini dalam tiap angkatannya terdiri dari 4 level, rencananya masa studi 1 level terdiri dari 3 bulan.    
Rencana selanjutnya yaitu agenda PCI (Pesona Cendekia Indonesia) atau Dauky Educare yaitu memberikan les untuk anak-anak dhuafa, yatim piatu yang lebih membutuhkan dan lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung. Program ini disponsori oleh perusahaan Dauky. Rencana programnya selama 1 tahun.  
Mimpiku untuk Indonesia masa depan adalah anak-anak Indonesia yang cerdas berakhlak baik, generasi Indonesia bisa menciptakan peluang usaha dan perusahaan-perusahaan multinasional sebagian besar / seluruhnya diisi oleh tenaga kerja Indonesia, bukan tenaga kerja asing. Indonesia menjadi negara mandiri, memiliki IPM yang bagus, Indonesia sejahtera.
Peran yang akan saya lakukan, yaitu dimulai dari hal terkecil dengan memberikan les pelajaran, disitu peran saya sebagai guru, bisa mendidik, memberikan pengajaran dan pemahaman, dimulai dari diri sendiri, bekerja keras dan berdo’a, dan yang pasti selalu niatkan ibadah karena Allah swt semata, dan pengabdian kepada masyarakat.
Cara saya mewujudkan mimpinya diantaranya, dengan aktif di beberapa LSM, mengikuti seminar-seminar untuk menambah wawasan. Termasuk motivasi saya melanjutkan lagi kuliah S2. Supaya wawasan dan pengalaman saya bertambah.