Selasa, 19 Januari 2016

DeskripsiKu




Essay 1
Terlahir  dari keluarga sederhana, anak kedua. Pasangan suami istri Edi Suryadi dan Entin Sartini. Sumiati adalah nama yang disematkan ayah saya setelah beliau bermimpi. Selasa pagi jam 7 tepatnya 09 Oktober’90. Meski dalam akta saya tertulis tanggal lahir 10 September’90. Karena waktu itu mamah saya lupa. Dari 9-10-90 menjadi 10-09-90. Sumedang adalah kota kelahiranku yang selalu kurindu.

Tumbuh dari kemandirian, sejak kecil saya sudah diajarkan mamah saya untuk berdagang. Kala itu SD kelas 2, sebelum masuk kelas jam 09.00. saya suka membawa jajanan coklat payung yang pake toples dimasukan kedalam kresek hitam. Harga coklat kala itu Rp 100,-. Setiap hari coklat itu habis, dan mamah saya pun selalu membelanjakan kembali uang yang saya berikan. Jualan saya pun bertambah, dari coklat payung, permen yupi beraneka macam dan rasa, sampai kue-kue. Saya yang dulu pemalu menjadi pribadi yang percaya diri setelah saya sadar bahwa kita perlu berinteraksi dengan yang lain, bahwa kita membutuhkan teman-teman kita terlebih supaya jualan saya laris.   
Saya pun menjadi lebih aktif di kelas. Bertanya ketika ada pelajaran yang tidak ku mengerti. Mengerjakan tugas lebih awal selesai. Mengerjakan tugas lebih awal mengerti. Ketika teman-teman lain bingung saya lah yang menjelaskan kepada mereka. Namun tak membuat saya rugi justru saya senang bisa membantu yang lain yang sedang kesusahan. Saya pun anaknya tidak suka mencari masalah, saya lebih suka kedamaian. Saya tidak suka berdebat terlebih yang akan memecahkan pertemanan.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik untuk ukuran anak-anak saat itu. Aktif di beberapa organisasi seperti, OSIS, Pramuka, PMR, PAI, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menginjak dewasa ketika umur saya 21 tahun, selain aktif di beberapa organisasi kampus saya pun aktif di salah satu NGO kala itu. Menjadi seorang koordinator relawan terpilih, mengantarkan saya menjadi seorang volunteer yang tak mengenal lelah, selama diri ini masih bisa berjalan.
Kontribusi ku untuk Indonesia sebuah tugas yang besar, sebelum dari yang besar berawal dari hal yang kecil dan terdekat dengan sekeliling kita. Adapun kontribusi ku yang telah saya berikan untuk Indonesia, menjadi seorang pelajar yang baik, saya berhasil meraih juara dikelasnya kala itu. Membuat keluarga bangga, membuat sekeliling kita tersenyum bahagia.
Adapun yang telah saya lakukan selama menjadi volunteer adalah bagian dari hidupku bagian dari kontribusiku untuk Indonesia, diantaranya;
1.   Memberikan mentoring kepada adik-adik yang membutuhkan (dhuafa, yatim dan piatu)
2.   Memberikan pelatihan
3.   Menjalankan program relawan, diantaranya; siaga bencana, bencana alam di Malausma. Mesjidku bersih dan hijau, kampus relawan, penyaluran bersama program Bhakesra, launching Indonesia Mendongeng, gerakan pantaiku bersih, dll.
Adapun program yang sedang berlangsung saat ini yaitu agenda Kuliah Peradaban di LSM Relawan Siaga, Relawan Siaga merupakan Sebuah Organisasi yang berfokus untuk Menebar Kebaikan dengan aksi kerelawanan. Hal ini diantaranya diimplementasikan dalam rangkaian program yang melingkupi aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan program Ekspedisi Generasi Qurani ( EGQur) dalam pemberdayaan anggota relawan saat ini.  Kami bermaksud untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Peradaban program turunan Ekspedisi Generasi Qur’ani (EGQur). Sebagai wadah untuk mengkader para generasi muda sesuai tuntunan alQur’an dan As-sunnah. Kuliah peradaban terdiri dari beberapa materi pemikiran. Pengisinya adalah beberapa dosen yang expert dalam bidangnya. Melihat generasi saat ini yang sudah mulai terkikis akhlaknya karena pengaruh globalisasi. Kuliah peradaban ini dalam tiap angkatannya terdiri dari 4 level, rencananya masa studi 1 level terdiri dari 3 bulan.    
Rencana selanjutnya yaitu agenda PCI (Pesona Cendekia Indonesia) atau Dauky Educare yaitu memberikan les untuk anak-anak dhuafa, yatim piatu yang lebih membutuhkan dan lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung. Program ini disponsori oleh perusahaan Dauky. Rencana programnya selama 1 tahun.  
Mimpiku untuk Indonesia masa depan adalah anak-anak Indonesia yang cerdas berakhlak baik, generasi Indonesia bisa menciptakan peluang usaha dan perusahaan-perusahaan multinasional sebagian besar / seluruhnya diisi oleh tenaga kerja Indonesia, bukan tenaga kerja asing. Indonesia menjadi negara mandiri, memiliki IPM yang bagus, Indonesia sejahtera.
Peran yang akan saya lakukan, yaitu dimulai dari hal terkecil dengan memberikan les pelajaran, disitu peran saya sebagai guru, bisa mendidik, memberikan pengajaran dan pemahaman, dimulai dari diri sendiri, bekerja keras dan berdo’a, dan yang pasti selalu niatkan ibadah karena Allah swt semata, dan pengabdian kepada masyarakat.
Cara saya mewujudkan mimpinya diantaranya, dengan aktif di beberapa LSM, mengikuti seminar-seminar untuk menambah wawasan. Termasuk motivasi saya melanjutkan lagi kuliah S2. Supaya wawasan dan pengalaman saya bertambah.



Terlahir  dari keluarga sederhana, anak kedua. Pasangan suami istri Edi Suryadi dan Entin Sartini. Sumiati adalah nama yang disematkan ayah saya setelah beliau bermimpi. Selasa pagi jam 7 tepatnya 09 Oktober’90. Meski dalam akta saya tertulis tanggal lahir 10 September’90. Karena waktu itu mamah saya lupa. Dari 9-10-90 menjadi 10-09-90. Sumedang adalah kota kelahiranku yang selalu kurindu.
Tumbuh dari kemandirian, sejak kecil saya sudah diajarkan mamah saya untuk berdagang. Kala itu SD kelas 2, sebelum masuk kelas jam 09.00. saya suka membawa jajanan coklat payung yang pake toples dimasukan kedalam kresek hitam. Harga coklat kala itu Rp 100,-. Setiap hari coklat itu habis, dan mamah saya pun selalu membelanjakan kembali uang yang saya berikan. Jualan saya pun bertambah, dari coklat payung, permen yupi beraneka macam dan rasa, sampai kue-kue. Saya yang dulu pemalu menjadi pribadi yang percaya diri setelah saya sadar bahwa kita perlu berinteraksi dengan yang lain, bahwa kita membutuhkan teman-teman kita terlebih supaya jualan saya laris.   
Saya pun menjadi lebih aktif di kelas. Bertanya ketika ada pelajaran yang tidak ku mengerti. Mengerjakan tugas lebih awal selesai. Mengerjakan tugas lebih awal mengerti. Ketika teman-teman lain bingung saya lah yang menjelaskan kepada mereka. Namun tak membuat saya rugi justru saya senang bisa membantu yang lain yang sedang kesusahan. Saya pun anaknya tidak suka mencari masalah, saya lebih suka kedamaian. Saya tidak suka berdebat terlebih yang akan memecahkan pertemanan.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang baik untuk ukuran anak-anak saat itu. Aktif di beberapa organisasi seperti, OSIS, Pramuka, PMR, PAI, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menginjak dewasa ketika umur saya 21 tahun, selain aktif di beberapa organisasi kampus saya pun aktif di salah satu NGO kala itu. Menjadi seorang koordinator relawan terpilih, mengantarkan saya menjadi seorang volunteer yang tak mengenal lelah, selama diri ini masih bisa berjalan.
Kontribusi ku untuk Indonesia sebuah tugas yang besar, sebelum dari yang besar berawal dari hal yang kecil dan terdekat dengan sekeliling kita. Adapun kontribusi ku yang telah saya berikan untuk Indonesia, menjadi seorang pelajar yang baik, saya berhasil meraih juara dikelasnya kala itu. Membuat keluarga bangga, membuat sekeliling kita tersenyum bahagia.
Adapun yang telah saya lakukan selama menjadi volunteer adalah bagian dari hidupku bagian dari kontribusiku untuk Indonesia, diantaranya;
1.   Memberikan mentoring kepada adik-adik yang membutuhkan (dhuafa, yatim dan piatu)
2.   Memberikan pelatihan
3.   Menjalankan program relawan, diantaranya; siaga bencana, bencana alam di Malausma. Mesjidku bersih dan hijau, kampus relawan, penyaluran bersama program Bhakesra, launching Indonesia Mendongeng, gerakan pantaiku bersih, dll.
Adapun program yang sedang berlangsung saat ini yaitu agenda Kuliah Peradaban di LSM Relawan Siaga, Relawan Siaga merupakan Sebuah Organisasi yang berfokus untuk Menebar Kebaikan dengan aksi kerelawanan. Hal ini diantaranya diimplementasikan dalam rangkaian program yang melingkupi aspek kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan program Ekspedisi Generasi Qurani ( EGQur) dalam pemberdayaan anggota relawan saat ini.  Kami bermaksud untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Peradaban program turunan Ekspedisi Generasi Qur’ani (EGQur). Sebagai wadah untuk mengkader para generasi muda sesuai tuntunan alQur’an dan As-sunnah. Kuliah peradaban terdiri dari beberapa materi pemikiran. Pengisinya adalah beberapa dosen yang expert dalam bidangnya. Melihat generasi saat ini yang sudah mulai terkikis akhlaknya karena pengaruh globalisasi. Kuliah peradaban ini dalam tiap angkatannya terdiri dari 4 level, rencananya masa studi 1 level terdiri dari 3 bulan.    
Rencana selanjutnya yaitu agenda PCI (Pesona Cendekia Indonesia) atau Dauky Educare yaitu memberikan les untuk anak-anak dhuafa, yatim piatu yang lebih membutuhkan dan lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung. Program ini disponsori oleh perusahaan Dauky. Rencana programnya selama 1 tahun.  
Mimpiku untuk Indonesia masa depan adalah anak-anak Indonesia yang cerdas berakhlak baik, generasi Indonesia bisa menciptakan peluang usaha dan perusahaan-perusahaan multinasional sebagian besar / seluruhnya diisi oleh tenaga kerja Indonesia, bukan tenaga kerja asing. Indonesia menjadi negara mandiri, memiliki IPM yang bagus, Indonesia sejahtera.
Peran yang akan saya lakukan, yaitu dimulai dari hal terkecil dengan memberikan les pelajaran, disitu peran saya sebagai guru, bisa mendidik, memberikan pengajaran dan pemahaman, dimulai dari diri sendiri, bekerja keras dan berdo’a, dan yang pasti selalu niatkan ibadah karena Allah swt semata, dan pengabdian kepada masyarakat.
Cara saya mewujudkan mimpinya diantaranya, dengan aktif di beberapa LSM, mengikuti seminar-seminar untuk menambah wawasan. Termasuk motivasi saya melanjutkan lagi kuliah S2. Supaya wawasan dan pengalaman saya bertambah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar