Essay 1
Terlahir dari keluarga sederhana, anak kedua. Pasangan
suami istri Edi Suryadi dan Entin Sartini. Sumiati adalah nama yang disematkan
ayah saya setelah beliau bermimpi. Selasa pagi jam 7 tepatnya 09 Oktober’90.
Meski dalam akta saya tertulis tanggal lahir 10 September’90. Karena waktu itu
mamah saya lupa. Dari 9-10-90 menjadi 10-09-90. Sumedang adalah kota
kelahiranku yang selalu kurindu.
Tumbuh dari kemandirian, sejak kecil
saya sudah diajarkan mamah saya untuk berdagang. Kala itu SD kelas 2, sebelum
masuk kelas jam 09.00. saya suka membawa jajanan coklat payung yang pake toples
dimasukan kedalam kresek hitam. Harga coklat kala itu Rp 100,-. Setiap hari
coklat itu habis, dan mamah saya pun selalu membelanjakan kembali uang yang
saya berikan. Jualan saya pun bertambah, dari coklat payung, permen yupi
beraneka macam dan rasa, sampai kue-kue. Saya yang dulu pemalu menjadi pribadi
yang percaya diri setelah saya sadar bahwa kita perlu berinteraksi dengan yang
lain, bahwa kita membutuhkan teman-teman kita terlebih supaya jualan saya
laris.
Saya pun menjadi lebih aktif di
kelas. Bertanya ketika ada pelajaran yang tidak ku mengerti. Mengerjakan tugas
lebih awal selesai. Mengerjakan tugas lebih awal mengerti. Ketika teman-teman
lain bingung saya lah yang menjelaskan kepada mereka. Namun tak membuat saya
rugi justru saya senang bisa membantu yang lain yang sedang kesusahan. Saya pun
anaknya tidak suka mencari masalah, saya lebih suka kedamaian. Saya tidak suka
berdebat terlebih yang akan memecahkan pertemanan.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang baik untuk ukuran anak-anak saat itu. Aktif di beberapa organisasi
seperti, OSIS, Pramuka, PMR, PAI, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menginjak
dewasa ketika umur saya 21 tahun, selain aktif di beberapa organisasi kampus
saya pun aktif di salah satu NGO kala itu. Menjadi seorang koordinator relawan
terpilih, mengantarkan saya menjadi seorang volunteer yang tak mengenal lelah,
selama diri ini masih bisa berjalan.
Kontribusi ku untuk Indonesia sebuah
tugas yang besar, sebelum dari yang besar berawal dari hal yang kecil dan
terdekat dengan sekeliling kita. Adapun kontribusi ku yang telah saya berikan
untuk Indonesia, menjadi seorang pelajar yang baik, saya berhasil meraih juara
dikelasnya kala itu. Membuat keluarga bangga, membuat sekeliling kita tersenyum
bahagia.
Adapun yang telah saya lakukan selama
menjadi volunteer adalah bagian dari hidupku bagian dari kontribusiku untuk
Indonesia, diantaranya;
1.
Memberikan
mentoring kepada adik-adik yang membutuhkan (dhuafa, yatim dan piatu)
2.
Memberikan
pelatihan
3.
Menjalankan
program relawan, diantaranya; siaga bencana, bencana alam di Malausma. Mesjidku
bersih dan hijau, kampus relawan, penyaluran bersama program Bhakesra,
launching Indonesia Mendongeng, gerakan pantaiku bersih, dll.
Adapun
program yang sedang berlangsung saat ini yaitu agenda Kuliah Peradaban di LSM
Relawan Siaga, Relawan
Siaga merupakan Sebuah
Organisasi yang berfokus untuk Menebar Kebaikan dengan aksi kerelawanan. Hal ini diantaranya
diimplementasikan dalam rangkaian program yang melingkupi aspek kesehatan,
pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan program Ekspedisi
Generasi Qurani ( EGQur) dalam pemberdayaan anggota relawan saat ini. Kami bermaksud untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Peradaban program
turunan Ekspedisi Generasi Qur’ani (EGQur). Sebagai wadah untuk mengkader para
generasi muda sesuai tuntunan alQur’an dan As-sunnah. Kuliah peradaban terdiri
dari beberapa materi pemikiran. Pengisinya adalah beberapa dosen yang expert
dalam bidangnya. Melihat generasi saat ini yang sudah mulai terkikis akhlaknya
karena pengaruh globalisasi. Kuliah peradaban ini dalam tiap angkatannya
terdiri dari 4 level, rencananya masa studi 1 level terdiri dari 3 bulan.
Rencana
selanjutnya yaitu agenda PCI (Pesona Cendekia Indonesia) atau Dauky Educare yaitu
memberikan les untuk anak-anak dhuafa, yatim piatu yang lebih membutuhkan dan
lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung. Program ini disponsori oleh
perusahaan Dauky. Rencana programnya selama 1 tahun.
Mimpiku
untuk Indonesia masa depan adalah anak-anak Indonesia yang cerdas berakhlak
baik, generasi Indonesia bisa menciptakan peluang usaha dan
perusahaan-perusahaan multinasional sebagian besar / seluruhnya diisi oleh
tenaga kerja Indonesia, bukan tenaga kerja asing. Indonesia menjadi negara
mandiri, memiliki IPM yang bagus, Indonesia sejahtera.
Peran
yang akan saya lakukan, yaitu dimulai dari hal terkecil dengan memberikan les
pelajaran, disitu peran saya sebagai guru, bisa mendidik, memberikan pengajaran
dan pemahaman, dimulai dari diri sendiri, bekerja keras dan berdo’a, dan yang
pasti selalu niatkan ibadah karena Allah swt semata, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Cara
saya mewujudkan mimpinya diantaranya, dengan aktif di beberapa LSM, mengikuti
seminar-seminar untuk menambah wawasan. Termasuk motivasi saya melanjutkan lagi
kuliah S2. Supaya wawasan dan pengalaman saya bertambah.
Terlahir dari keluarga sederhana, anak kedua. Pasangan
suami istri Edi Suryadi dan Entin Sartini. Sumiati adalah nama yang disematkan
ayah saya setelah beliau bermimpi. Selasa pagi jam 7 tepatnya 09 Oktober’90.
Meski dalam akta saya tertulis tanggal lahir 10 September’90. Karena waktu itu
mamah saya lupa. Dari 9-10-90 menjadi 10-09-90. Sumedang adalah kota
kelahiranku yang selalu kurindu.
Tumbuh dari kemandirian, sejak kecil
saya sudah diajarkan mamah saya untuk berdagang. Kala itu SD kelas 2, sebelum
masuk kelas jam 09.00. saya suka membawa jajanan coklat payung yang pake toples
dimasukan kedalam kresek hitam. Harga coklat kala itu Rp 100,-. Setiap hari
coklat itu habis, dan mamah saya pun selalu membelanjakan kembali uang yang
saya berikan. Jualan saya pun bertambah, dari coklat payung, permen yupi
beraneka macam dan rasa, sampai kue-kue. Saya yang dulu pemalu menjadi pribadi
yang percaya diri setelah saya sadar bahwa kita perlu berinteraksi dengan yang
lain, bahwa kita membutuhkan teman-teman kita terlebih supaya jualan saya
laris.
Saya pun menjadi lebih aktif di
kelas. Bertanya ketika ada pelajaran yang tidak ku mengerti. Mengerjakan tugas
lebih awal selesai. Mengerjakan tugas lebih awal mengerti. Ketika teman-teman
lain bingung saya lah yang menjelaskan kepada mereka. Namun tak membuat saya
rugi justru saya senang bisa membantu yang lain yang sedang kesusahan. Saya pun
anaknya tidak suka mencari masalah, saya lebih suka kedamaian. Saya tidak suka
berdebat terlebih yang akan memecahkan pertemanan.
Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi
yang baik untuk ukuran anak-anak saat itu. Aktif di beberapa organisasi
seperti, OSIS, Pramuka, PMR, PAI, dan KIR (Karya Ilmiah Remaja). Menginjak
dewasa ketika umur saya 21 tahun, selain aktif di beberapa organisasi kampus
saya pun aktif di salah satu NGO kala itu. Menjadi seorang koordinator relawan
terpilih, mengantarkan saya menjadi seorang volunteer yang tak mengenal lelah,
selama diri ini masih bisa berjalan.
Kontribusi ku untuk Indonesia sebuah
tugas yang besar, sebelum dari yang besar berawal dari hal yang kecil dan
terdekat dengan sekeliling kita. Adapun kontribusi ku yang telah saya berikan
untuk Indonesia, menjadi seorang pelajar yang baik, saya berhasil meraih juara
dikelasnya kala itu. Membuat keluarga bangga, membuat sekeliling kita tersenyum
bahagia.
Adapun yang telah saya lakukan selama
menjadi volunteer adalah bagian dari hidupku bagian dari kontribusiku untuk
Indonesia, diantaranya;
1.
Memberikan
mentoring kepada adik-adik yang membutuhkan (dhuafa, yatim dan piatu)
2.
Memberikan
pelatihan
3.
Menjalankan
program relawan, diantaranya; siaga bencana, bencana alam di Malausma. Mesjidku
bersih dan hijau, kampus relawan, penyaluran bersama program Bhakesra,
launching Indonesia Mendongeng, gerakan pantaiku bersih, dll.
Adapun
program yang sedang berlangsung saat ini yaitu agenda Kuliah Peradaban di LSM
Relawan Siaga, Relawan
Siaga merupakan Sebuah
Organisasi yang berfokus untuk Menebar Kebaikan dengan aksi kerelawanan. Hal ini diantaranya
diimplementasikan dalam rangkaian program yang melingkupi aspek kesehatan,
pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.
Sehubungan dengan program Ekspedisi
Generasi Qurani ( EGQur) dalam pemberdayaan anggota relawan saat ini. Kami bermaksud untuk mengadakan Kegiatan Kuliah Peradaban program
turunan Ekspedisi Generasi Qur’ani (EGQur). Sebagai wadah untuk mengkader para
generasi muda sesuai tuntunan alQur’an dan As-sunnah. Kuliah peradaban terdiri
dari beberapa materi pemikiran. Pengisinya adalah beberapa dosen yang expert
dalam bidangnya. Melihat generasi saat ini yang sudah mulai terkikis akhlaknya
karena pengaruh globalisasi. Kuliah peradaban ini dalam tiap angkatannya
terdiri dari 4 level, rencananya masa studi 1 level terdiri dari 3 bulan.
Rencana
selanjutnya yaitu agenda PCI (Pesona Cendekia Indonesia) atau Dauky Educare yaitu
memberikan les untuk anak-anak dhuafa, yatim piatu yang lebih membutuhkan dan
lokasinya lumayan jauh dari kota Bandung. Program ini disponsori oleh
perusahaan Dauky. Rencana programnya selama 1 tahun.
Mimpiku
untuk Indonesia masa depan adalah anak-anak Indonesia yang cerdas berakhlak
baik, generasi Indonesia bisa menciptakan peluang usaha dan
perusahaan-perusahaan multinasional sebagian besar / seluruhnya diisi oleh
tenaga kerja Indonesia, bukan tenaga kerja asing. Indonesia menjadi negara
mandiri, memiliki IPM yang bagus, Indonesia sejahtera.
Peran
yang akan saya lakukan, yaitu dimulai dari hal terkecil dengan memberikan les
pelajaran, disitu peran saya sebagai guru, bisa mendidik, memberikan pengajaran
dan pemahaman, dimulai dari diri sendiri, bekerja keras dan berdo’a, dan yang
pasti selalu niatkan ibadah karena Allah swt semata, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Cara
saya mewujudkan mimpinya diantaranya, dengan aktif di beberapa LSM, mengikuti
seminar-seminar untuk menambah wawasan. Termasuk motivasi saya melanjutkan lagi
kuliah S2. Supaya wawasan dan pengalaman saya bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar