Sabtu, 21 November 2015

Puisi Kotaku


Tamposmas Menjadi Saksi


 
Lingga Menjadi Kebanggaan Kami
Inilah Sumedang
Kota kecil nan indah
Dikelilingi banyak sawah
Taman telur symbol generasi budi luhur
Kota penghubung Bandung Cirebon
Lewat cadas pangeran yang berliku-liku
Gemerincik air sungai mengalir
Ikan-ikan berenang kesana kemari

Toga ku toga mu

Sumedang kota kelahiranku
Membuat hatiku rindu
Kemana pun ku meninggalkanmu
Kenangan itu masih melekat dibenakku
Hingga ku tak mampu
Untuk meninggalkanmu selama itu
Patung tahu symbol makanan khas
Patung kuda symbol kebudayaan
Lingga symbol kejayaan
Sumedang senyum manis
Sejahtera, nyunda, mandiri dan agamis
Inilah Sumedang
Kota yang selalu ku kenang


Pangeran Kornel Pahlawanku

Jumat, 20 November 2015

Surat untuk Anak-anakku

Anak-anakku,
Jika kami sudah tua,
kami harap kamu mengerti serta sabar kepadaku.
Jika suatu saat aku memecahkan piring ataupun menjatuhkan mangkuk sop dari meja makan karena penglihatan ku yang berkurang.
Aku harap kalian tidak marah dan berteriak padaku,
Diusia kami yang sudah tua, sangat sensitif.
Kami harap kamu memiliki rasa belas kasih jika harus memarahi kami.
umur ibu mulai senja
Jika lisanku sudah berkurang dan juga aku sudah tidak bisa mendengar apa yang kalian katakan,
Kami harap kamu tidak akan teriak pada kami, “Mengulangi apa yang akan kamu katakan dan tulis!”
Ibu minta “maaf” anak ku sayang.
Aku sudah mulai “menua”.
ibu sudah tua
Jika lutut ku sudah mulai lemah, aku harap kamu sabar membantuku untuk berdiri.
Seperti dulu yang pernah aku lakukan padamu, pada waktu kamu masih kecil,
Ketika waktu kamu belajar bagaimana cara berjalan.
Aku mohon sabarlah terhadapku.
Ketika aku terus mengulangi semua perkataanku tentang ingatan-ingatanku yang salah.
Aku harap kamu mau tetap mendengar ku.
Aku mohon padamu jangan menertawakan ku atau kamu tidak suka mendengarkan ku.
Ingatkah kamu ketika kamu masih kecil dan menginginkan balon?
Kamu selalu bertingkah berlebihan dan melakukan apapun sampai menangis,
hingga kamu dapat apa yang kamu inginkan.
Mohon maafkanlah bau ku juga.
Bauku layaknya orang yang sudah tua.
Aku mohon, jangan paksa aku dengan nada keras untuk mau mandi.
Tubuhku sudah lemah.
Orang yang sudah tua akan mudah sakit jika kedinginan.
Aku harap nantinya aku tidak akan mempermalukanmu.
Masih ingatkah kamu waktu kamu kecil?
Aku terus mengejar hingga menangkapmu sebab kamu tidak mau mandi.
Sebisa mungkin bersabarlah denganku.
Ketika kami mulai dengan mudah marah dan ngambek.
Semua itu adalah bagian dari “tua”.
Dan kamu akan mengerti semuanya jika kamu juga semakin tua.
Dan jika kamu masih mempunyai sisa waktu, aku harap kita dapat sedikit berbincang walaupun cumaa sebentar.
Di setiap waktuku, aku selalu sendiri dan tidak mempunyai kawan satupun

Teruntuk Kamu Disana

Teruntuk Kamu Disana
 
Diam adalah caraku mencintaimu
karena-Nya. Kulakukan untuk menjaga
kesucian hatiku dan hatimu karena
memang terjaganya kesucianku dan
kesucianmu adalah tujuanku.
Ini adalah caraku mengasihimu karena- Nya. Kulakukan untuk memelihara
suatu kehormatan, karena memang
terpeliharanya kehormatanku dan
kehormatanmu adalah cita-citaku.
Jikalau Allah tak menakdirkan
tersampaikan indahnya rasa ini kepadamu di dunia ini dalam ridha-Nya,
mungkin dunia bukanlah tempat yang
tepat bagi cinta untuk saling bersemi.
Tapi bisa jadi cinta itu akan bersemi di
Surga-Nya. Karena ku sangat yakin,
bahwa di akhirat kelak Allah akan menghimpun orang-orang yang saling
mencintai karena-Nya. Dan diamku kini
adalah caraku mencintaimu karena-
Nya. Suci tak tersentuh. Bahkan
syaitanpun tak pernah tahu.
Insya Allah... Jika kau belum siap melangkah lebih
jauh dengan seseorang, cukup cintai ia
dalam diam.
Karena diammu adalah salah satu bukti
cintamu.
Kau ingin muliakan dia dan tidak akan mengajaknya menjalin hubungan
terlarang, dengan tidak merusak
kesuciannya dan penjagaan hatinya.
Karena diammu akan memuliakan
kesucian diri dan kesucian hatimu,
serta menghindarkan dirimu dari hal- hal yang akan merusak izzah dan
iffahmu.
Karena diammu bukti kesetiaanmu
dengannya.
Karena mungkin saja orang yang kau
cinta adalah juga orang yang telah Allah Ta’ala pilihkan untukmu.
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah
dan Ali, yang keduanya saling
memendam apa yang mereka rasakan ?
Sampai akhirnya mereka dipertemukan
dalam ikatan suci nan indah.

Senin, 09 November 2015

Bahasaku Bahasamu



Bahasa Indonesia
Mari makan
Permisi
Keatas
Kesana dulu
Saya
Kamu
Kamu
Saya pergi
Mandi
Mandi belum
Belum
Ini apa
Apa itu
Namanya siapa
Tanya
Tidak
Mertua
Penjepit
Spatula
Panic
Akelamo
Kali besar
Pisang muli




Bahasa Ternate
Ino oho
Tabea
Ie
Toshi ika
Ngori / njo
Ngana (bhs.Kasar)
Ngoni (bhs. Hormat)
Ngori totagi
Mahodo
Mahodo bolohang
Hang
Neko aa
Koa nage
Ngana nironga nage
Mogi nado
Tarada
Papamantu
Gata-gata
Sulang
Boso
Bisori
Akelamo
Pisang sangir



Bahasa Ternate
1.       rumoi
2.       romdidi
3.       range
4.       raha
5.       romtuha
6.       anam rara
7.       tomdi
8.       tofkange
9.       siyo
10.   nyagimoi
11.   nyagimoi serumoi
12.   nyagimoi seromdidi
13.   nyagimoi serange
14.   dst.
20. nyageromdidi
100. ratumoi
1000. calamoi
10000. Calanyagimoi



Narsum:
Mama Anggun
 


Bahasa Indonesia
Tidak ada
Untuk manggil rusa
Mata
Kaki
Mulut
Ikan
Air
Sukun
Kebun
Kayu
Rambut
Tanah
Rumput
Sudah
Menyapu
Jalan
Ular
Anjing
Babi
Ayam
Rumah
Pergi
Mari sini


Bahasa Ternate
Malo / tarada
Daun moa, seri
Lako
Hohu
Mada
Nyao
Ake
Amo
Gura
Duto
Hutu
Kaha
Gulu ahe
Laha
Gugaca
Agako
Nohiya
Kaso
Soho
Namo
Fala
Tigi
Ino kanae




Bahasa Ternate      Bahasa Indonesia
Pipi (anggota tubuh)                pipi
Pipi                                         uang
Ngau                                     telinga
Ngoko                                   jalan
Mauju pakean                   cuci pakaian
Mari                                       batu
Ngimu                                   hidung
Koi                                          pisang
Kasbi                                     singkong
Apa                                        tidak
Koa                                        apa
Tara                                       ke bawah
Gia                                         tangan
Dapolo                                  kepala
Kokohu                                mentah
Guae                                     manga
Kiau                                       muda
Ao                                          papan
Domaha                               tunggu
Rau                                        daun
Piga                                        pirang
Boso                                      belangan ; wt masak
Rapi                                       kain

Menyapa Negeriku



MENYAPA NEGERIKU
Pendapat dan Impianku tentang Pendidikan di Indonesia
Pendapatku melihat pendidikan di Indonesia saat ini tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja, tapi saya berpendapat dari beberapa sudut pandang . Pendapat pertama saya baik. Mengapa? Alasan Pertama, Selama ini pemerintah sudah berusaha memberikan kurikulum yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sehingga tiap tahunnya selalu ada perubahan. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, atau menyesuaikan dengan kurikulum berdasarkan perbandingan beberapa negara luar. Kedua, pemerintah sudah mewajibkan belajar dengan program wajar dikdas 6 tahun menjadi 9 tahun. Ketiga, beberapa gubernur sudah mengkonsenkan APBD nya untuk bidang pendidikan, seperti gubernur Jabar sudah beberapa sekolah terbantu menggunakan dana pemerintah daerah.
Pendapat kedua kurang baik, mengapa? Alasan pertama, ada keluhan dari masyarakat yakni tidak bisa menggunakan buku lama atau buku tahun sebelumnya. Seiring dengan bergantinya kurikulum atau sumber bacaan relevan yang biasanya digunakan oleh guru ketika mengajar .Kalau dulu zamannya tahun 1997-2000an buku lama masih bisa digunakan. Sehingga kalau ada satu keluarga adik kakak sekolah, maka adiknya bisa menggunakan sumber bacaan bekas kakaknya. Guru pun tidak sering membuat perubahan RPP atau silabus tinggal mengikut yang sudah ada. Kedua, Metode mengajarnya tidak kreatif dan menarik, kebanyakan guru teks book membuat siswa jenuh belajar, guru tidak menguasai bidangnya membuat anak malas bertanya. Ketiga, guru PNS di sekolah-sekolah terpencil masih minim bahkan kurang, pernah saya menemui salah satu SD di pulau Kasiruta Dalam disana hanya ada 1 guru untuk 6 kelas itu pun honorer. Guru honorer seolah-olah diperlakukan budak oleh guru PNS. Harus memikul beban amanah mengajar ke semua kelas, anak pun tidak terkontrol dengan baik.
Impian saya terhadap pendidikan Indonesia saat ini adalah, pertama, bagaimana menerapkan adab belajar kepada anak harus benar-benar dipahami dan diterapkan. Karena ilmu tidak akan bermanfaat jika penerima ilmunya kurang beradab. Kedua, bagaimana menjadikan anak semangat belajar. Mencintai ilmu, mencintai buku dengan gemar membaca. Ketiga, bagaimana mengajar yang asyik dan menyenangkan sesuai passion anak. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda sudah saatnya kita tidak mematikan kreativitas anak. Keempat, tersedianya guru-guru yang berkualitas yang berada di pelosok negeri. Kelima, tersedianya sarana prasarana (fasilitas) yang memadai di sekolah pelosok negeri karena tidak sedikit sekolah-sekolah itu banyak yang membutuhkan renovasi, kurang lengkapnya meja dan bangku, atau akses jalan menuju sekolah yang susah juga seperti masih minim kendaraan pemerintah bisa memfasilitasi bus sekolah misalnya, atau jembatan, jalan rusak segera diperbaiki. Sungguh sedih dan takjub ketika melihat anak-anak seusia SD harus melewati jembatan gantung menuju SD atau melewati berkilo-kilo perjalanan.


Jika saya terpilih Inspirasi yang akan saya bagikan adalah beberapa pelatihan melalui mengajar. Seperti pelatihan kerajinan tangan membuat bunga, origami. Pelatihan ngaji, biasanya berpotensi untuk menebarkan amanah dakwah di daerah pelosok itu.  Pelatihan pengenalan dokter keluarga. Saya juga akan mencoba mengajukan proposal ke LSM Kebukit (Kelola Buku Kita) dimana programnya adalah menularkan virus semangat membaca, sehingga jika sinergi dengan kebukit saya sudah memiliki izin untuk bisa mensharekan program motivasi membaca dan mensharekan buku-bukunya. Sebelumnya juga saya pernah melibatkan diri di organisasi Kebukit. Kemudian saya akan mengajukan proposal ke Relawan siaga supaya bisa diseinergikan dengan program Ekspedisi Generasi Qur’ani, biasanya memberikan pelatihan sholat yang baik sesuai Qur’an Sunnah dan memberikan peralatan sekolah. Dan pelatihan lainnya yang kondisional atau sesuai arahan panitia. Adapun daerah pilihan saya yaitu kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Besar harapan saya dapat terpilih menjadi salah satu bagian dari peserta #MenyapaNegeri sehingga kedepannya ada jaringan di Papua Barat untuk lebih bisa memprogres bantuan ke depan untuk daerah tsb.
Pengalaman saya mengunjungi berbagai daerah di Indonesia adalah ketika mengikuti Ekspedisi Bhakesra 2013 daerah sasaran yaitu pulau Tello, Sipora, Siberut pulau terluar Indonesia bagian barat. sungguh sebuah kesempatan langka bagi saya. Saya diberi kepercayaan untuk ikut membantu mensukseskan program RZ melalui Bhakesra. Peran saya selain ikut mendokumentasikan kegiatan, mendistribusikan kornet, juga memberikan motivasi belajar kepada siswa/i disana. Kemudian Ekspedisi NKRI 2014 koridor Maluku dan Malut, masuk tim komsos, beberapa agenda disana, seperti memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan (wasbang), mengajar SD, SMP, SMK. Memberikan pengobatan gratis, membangun jembatan, rehab rumah, renovasi masjid, dsb. Demikian kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih.

Senin, 02 November 2015

Kontribusiku bagi Indonesia



Kontribusiku bagi Indonesia
Peranku bagi Indonesia tak banyak yang bisa kulakukan terlepas dari berbagai kendala. Namun, yang saya lakukan adalah sebenar-benarnya untuk membantu sesama warga Indonesia. Jika tidak kita yang melakukan siapa lagi. Indonesia harus dicintai oleh warganya sendiri, kalau bukan kita siapa lagi. Indonesia merupakan negara besar sekitar 17.000 pulau yang ada, beragam adat istiadat, suku bangsa serta Bahasa daerah yang beragam pula.
Indonesia saat ini menghadapi berbagai konflik internal maupun eksternal. Konflik internal biasanya berasal dari perbedaan, tidak sedikit dari masyarakat Indonesia tidak memahami arti pentingnya persatuan. Sehingga, selalu ada saja konflik yang ditimbulkan. Sedangkan konflik eksternal sendiri biasanya ditimbulkan oleh pemerintah kita yang salah dalam mengambil kebijakan, dan kurang persiapan SDM pun menjadi konflik eksternal. 
Berawal dari aktivitas ku yang menerjunkan diri sebagai relawan di lembaga sosial. Kegiatan sosial yang kerap saya ikuti misalnya; ada beberapa bidang diantaranya, kesehatan melalui pengobatan gratis untuk warga yang tidak mampu, khitan massal, survey PHBS, seminar/sosialisasi untuk warga tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), senam jantung sehat. Bidang pendidikan melalui program pembinaan anak asuh, mentoring, gebyar atau acara-acara edukasi ketika peringatan hari besar agama Islam. Disekitar kita ternyata banyak yang perlu diberdayakan, banyak yang perlu kita bantu. Semua kegiatan ini berawal ketika saya kuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, almamater ku yang membawa ku disetiap kegiatan yang saya ikuti.
Selama 4 tahun kurang lebih saya aktif di kegiatan aksi sosial, setelah kuliah selesai saya melibatkan diri bergabung di Ekspedisi NKRI 2014 koridor Maluku dan Maluku Utara. Itu pun status saya masih menyandang mahasiswa padahal sudah lulus. Selama 4 bulan kurang lebih di Maluku Utara tepatnya di Halmahera selatan, Labuha. Saya beserta teman-teman mahasiswa lainnya dari berbagai kampus di Indonesia mengikuti kegiatan ini dengan suka cita, pahit manisnya kita alami bersama. Ini adalah salah satu jalan pengabdianku selama disana untuk warga Indonesia Timur yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Kegiatannya meliputi beberapa bidang diantaranya; bidang komsos (komunikasi social), bidang penjelajahan, bidang peneliti. Saya masuk di bidang komsos, karena passion saya disini sebagai relawan. Kegiatan komsos meliputi; pengobatan gratis, khitan massal, pengajaran sosialisasi wasbang, pembuatan jembatan yang sudah rusak, rehab rumah dan kegiatan sosial lain yang menunjang dan yang dibutuhkan.
Antusiasme dari warga setempat yang menyambut kami dengan baik, menjamu, dan memberikan layanan tempat tinggal menjadikan kami serasa memiliki saudara sendiri. Saudara nan jauh disana. Terutama anak-anak usia sekolah yang semangat belajar ketika kami datang kesana, betapa tidak disana tenaga pengajar sangat minim. Terkadang satu sekolah dasar hanya ada satu guru yang aktif, padahal sekolah dasar adalah sekolah utama yang bisa mengantar anak-anak bangsa masa depannya. Dalam waktu satu bulan paling lama kita mengajar di sekolah tersebut, mulai dari memberikan pengetahuan tentang materi yang berkaitan dengan pelajaran, motivasi dan pentingnya pengetahuan wawasan kebangsaan (wasbang).
Saya dan rekan-rekan didukung penuh oleh sekolah yang bersangkutan terkait materi yang disampaikan. Kami pun diberikan keleluasaan dan kesempatan yang sebesar-besarnya untuk mencurahkan segala kemampuan yang kami miliki. Namun, kami hanyalah bisa mengabdikan apa yang bisa, dan apa yang kami miliki. Masih terlalu banyak kekurangan. Dari situlah kita menyadari betapa pentingnya pendidikan. Dengan pendidikan seseorang akan selamat dari kebodohan, telebih dari itu bisa menyelamatkan orang lain, pendidikkan juga bisa bermanfaat untuk kehidupan seseorang.
Meski masih minimnya warga pedalaman yang mengenyam pendidikan, namun kita ketahui upaya pemerintah pun ada peningkatan terkait masalah pendidikan ini. Selain menjadi sorotan utama negeri ini, setelah ekonomi. Bahwa pendidikan tak kalah pentingnya.
Menyadari akan hal ini saya pun bertekad ingin melanjutkan lagi kuliah S2. Semoga bukan hanya sebatas mimpi.  Pendidikan saat ini bisa dikatakan mahal, bahkan demi untuk menyekolahkan anaknya orangtua pun biasanya rela menjual tanah atau ladangnya untuk biaya pendidikan. Bagi sebagian warga desa tanah merupakan harta yang berharga untuk masa depannya. Tapi mereka rela menjualnya jika memang mereka yang paham akan arti pentingnya pendidikan. Tidak sedikit juga orang pinggiran atau orang desa melihat pendidikan dari sebelah mata. Menganggap pendidikan tiada artinya, lebih utama kerja dibanding sekolah. Sehingga tidaklah jarang orangtua pun menyekolahkan anaknya hanya sebatas sekolah dasar, bahkan ada yang tidak sekolah sama sekali.
Saya pun menyadari akan mahalnya biaya pendidikan S2 yang nanti akan saya hadapi. Maka salah satu solusinya adalah dengan mengajukan beasiswa. Meski belum tentu saya lolos, besar harapan saya suatu saat yang tepat tiba saya pun bisa mewujudkannya. Adapun kampus yang menjadi sasaran saya adalah UNPAD dengan bidang studi Magister Komunikasi dan Media. Cita-cita saya ingin menjadi dosen di salah satu universitas dengan bidang yang saya tekuni yaitu komunikasi semoga ini juga bisa mengantarkan saya menjadi salah satu putri bangsa yang bisa merubah dunia pendidikan ke arah yang lebih baik di masa yang akan datang.
Saya kira peran praktisi seorang ahli komunikasi pun masih dibutuhkan oleh negeri ini. Dalam aplikasinya memang tidak mudah menjadi orang yang pandai berdiplomat terlebih memiliki keahlian khusus bisa beberapa Bahasa yang ada di dunia. Jika mau berusaha tidak ada yang tidak mungkin. Namun bila kita sudah berusaha tapi belum ada hasil jangan putus asa karena esok harus menjadi milik kita. Tetap semangat dan tetap berkontribusi untuk Indonesia yang lebih baik. Salam anak bangsa!