Senin, 09 November 2015

Menyapa Negeriku



MENYAPA NEGERIKU
Pendapat dan Impianku tentang Pendidikan di Indonesia
Pendapatku melihat pendidikan di Indonesia saat ini tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja, tapi saya berpendapat dari beberapa sudut pandang . Pendapat pertama saya baik. Mengapa? Alasan Pertama, Selama ini pemerintah sudah berusaha memberikan kurikulum yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Sehingga tiap tahunnya selalu ada perubahan. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, atau menyesuaikan dengan kurikulum berdasarkan perbandingan beberapa negara luar. Kedua, pemerintah sudah mewajibkan belajar dengan program wajar dikdas 6 tahun menjadi 9 tahun. Ketiga, beberapa gubernur sudah mengkonsenkan APBD nya untuk bidang pendidikan, seperti gubernur Jabar sudah beberapa sekolah terbantu menggunakan dana pemerintah daerah.
Pendapat kedua kurang baik, mengapa? Alasan pertama, ada keluhan dari masyarakat yakni tidak bisa menggunakan buku lama atau buku tahun sebelumnya. Seiring dengan bergantinya kurikulum atau sumber bacaan relevan yang biasanya digunakan oleh guru ketika mengajar .Kalau dulu zamannya tahun 1997-2000an buku lama masih bisa digunakan. Sehingga kalau ada satu keluarga adik kakak sekolah, maka adiknya bisa menggunakan sumber bacaan bekas kakaknya. Guru pun tidak sering membuat perubahan RPP atau silabus tinggal mengikut yang sudah ada. Kedua, Metode mengajarnya tidak kreatif dan menarik, kebanyakan guru teks book membuat siswa jenuh belajar, guru tidak menguasai bidangnya membuat anak malas bertanya. Ketiga, guru PNS di sekolah-sekolah terpencil masih minim bahkan kurang, pernah saya menemui salah satu SD di pulau Kasiruta Dalam disana hanya ada 1 guru untuk 6 kelas itu pun honorer. Guru honorer seolah-olah diperlakukan budak oleh guru PNS. Harus memikul beban amanah mengajar ke semua kelas, anak pun tidak terkontrol dengan baik.
Impian saya terhadap pendidikan Indonesia saat ini adalah, pertama, bagaimana menerapkan adab belajar kepada anak harus benar-benar dipahami dan diterapkan. Karena ilmu tidak akan bermanfaat jika penerima ilmunya kurang beradab. Kedua, bagaimana menjadikan anak semangat belajar. Mencintai ilmu, mencintai buku dengan gemar membaca. Ketiga, bagaimana mengajar yang asyik dan menyenangkan sesuai passion anak. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda sudah saatnya kita tidak mematikan kreativitas anak. Keempat, tersedianya guru-guru yang berkualitas yang berada di pelosok negeri. Kelima, tersedianya sarana prasarana (fasilitas) yang memadai di sekolah pelosok negeri karena tidak sedikit sekolah-sekolah itu banyak yang membutuhkan renovasi, kurang lengkapnya meja dan bangku, atau akses jalan menuju sekolah yang susah juga seperti masih minim kendaraan pemerintah bisa memfasilitasi bus sekolah misalnya, atau jembatan, jalan rusak segera diperbaiki. Sungguh sedih dan takjub ketika melihat anak-anak seusia SD harus melewati jembatan gantung menuju SD atau melewati berkilo-kilo perjalanan.


Jika saya terpilih Inspirasi yang akan saya bagikan adalah beberapa pelatihan melalui mengajar. Seperti pelatihan kerajinan tangan membuat bunga, origami. Pelatihan ngaji, biasanya berpotensi untuk menebarkan amanah dakwah di daerah pelosok itu.  Pelatihan pengenalan dokter keluarga. Saya juga akan mencoba mengajukan proposal ke LSM Kebukit (Kelola Buku Kita) dimana programnya adalah menularkan virus semangat membaca, sehingga jika sinergi dengan kebukit saya sudah memiliki izin untuk bisa mensharekan program motivasi membaca dan mensharekan buku-bukunya. Sebelumnya juga saya pernah melibatkan diri di organisasi Kebukit. Kemudian saya akan mengajukan proposal ke Relawan siaga supaya bisa diseinergikan dengan program Ekspedisi Generasi Qur’ani, biasanya memberikan pelatihan sholat yang baik sesuai Qur’an Sunnah dan memberikan peralatan sekolah. Dan pelatihan lainnya yang kondisional atau sesuai arahan panitia. Adapun daerah pilihan saya yaitu kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Besar harapan saya dapat terpilih menjadi salah satu bagian dari peserta #MenyapaNegeri sehingga kedepannya ada jaringan di Papua Barat untuk lebih bisa memprogres bantuan ke depan untuk daerah tsb.
Pengalaman saya mengunjungi berbagai daerah di Indonesia adalah ketika mengikuti Ekspedisi Bhakesra 2013 daerah sasaran yaitu pulau Tello, Sipora, Siberut pulau terluar Indonesia bagian barat. sungguh sebuah kesempatan langka bagi saya. Saya diberi kepercayaan untuk ikut membantu mensukseskan program RZ melalui Bhakesra. Peran saya selain ikut mendokumentasikan kegiatan, mendistribusikan kornet, juga memberikan motivasi belajar kepada siswa/i disana. Kemudian Ekspedisi NKRI 2014 koridor Maluku dan Malut, masuk tim komsos, beberapa agenda disana, seperti memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan (wasbang), mengajar SD, SMP, SMK. Memberikan pengobatan gratis, membangun jembatan, rehab rumah, renovasi masjid, dsb. Demikian kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar