MENYAPA NEGERIKU
Pendapat
dan Impianku tentang Pendidikan di Indonesia
Pendapatku
melihat pendidikan di Indonesia saat ini tidak bisa dilihat dari satu sudut
pandang saja, tapi saya berpendapat dari beberapa sudut pandang . Pendapat
pertama saya baik. Mengapa? Alasan Pertama,
Selama ini pemerintah sudah berusaha memberikan kurikulum yang terbaik untuk
masyarakat Indonesia. Sehingga tiap tahunnya selalu ada perubahan. Menyesuaikan
dengan perkembangan zaman, atau menyesuaikan dengan kurikulum berdasarkan perbandingan
beberapa negara luar. Kedua,
pemerintah sudah mewajibkan belajar dengan program wajar dikdas 6 tahun menjadi
9 tahun. Ketiga, beberapa gubernur
sudah mengkonsenkan APBD nya untuk bidang pendidikan, seperti gubernur Jabar
sudah beberapa sekolah terbantu menggunakan dana pemerintah daerah.
Pendapat
kedua kurang baik, mengapa? Alasan pertama,
ada keluhan dari masyarakat yakni tidak bisa menggunakan buku lama atau buku
tahun sebelumnya. Seiring dengan bergantinya kurikulum atau sumber bacaan
relevan yang biasanya digunakan oleh guru ketika mengajar .Kalau dulu zamannya
tahun 1997-2000an buku lama masih bisa digunakan. Sehingga kalau ada satu
keluarga adik kakak sekolah, maka adiknya bisa menggunakan sumber bacaan bekas
kakaknya. Guru pun tidak sering membuat perubahan RPP atau silabus tinggal
mengikut yang sudah ada. Kedua, Metode
mengajarnya tidak kreatif dan menarik, kebanyakan guru teks book membuat siswa
jenuh belajar, guru tidak menguasai bidangnya membuat anak malas bertanya. Ketiga, guru PNS di sekolah-sekolah
terpencil masih minim bahkan kurang, pernah saya menemui salah satu SD di pulau
Kasiruta Dalam disana hanya ada 1 guru untuk 6 kelas itu pun honorer. Guru
honorer seolah-olah diperlakukan budak oleh guru PNS. Harus memikul beban
amanah mengajar ke semua kelas, anak pun tidak terkontrol dengan baik.
Impian
saya terhadap pendidikan Indonesia saat ini adalah, pertama, bagaimana
menerapkan adab belajar kepada anak harus benar-benar dipahami dan diterapkan.
Karena ilmu tidak akan bermanfaat jika penerima ilmunya kurang beradab. Kedua, bagaimana menjadikan anak
semangat belajar. Mencintai ilmu, mencintai buku dengan gemar membaca. Ketiga, bagaimana mengajar yang asyik
dan menyenangkan sesuai passion anak. Setiap anak memiliki kemampuan yang
berbeda sudah saatnya kita tidak mematikan kreativitas anak. Keempat, tersedianya guru-guru yang
berkualitas yang berada di pelosok negeri.
Kelima, tersedianya sarana prasarana (fasilitas) yang memadai di sekolah
pelosok negeri karena tidak sedikit sekolah-sekolah itu banyak yang membutuhkan
renovasi, kurang lengkapnya meja dan bangku, atau akses jalan menuju sekolah
yang susah juga seperti masih minim kendaraan pemerintah bisa memfasilitasi bus
sekolah misalnya, atau jembatan, jalan rusak segera diperbaiki. Sungguh sedih
dan takjub ketika melihat anak-anak seusia SD harus melewati jembatan gantung
menuju SD atau melewati berkilo-kilo perjalanan.
Jika
saya terpilih Inspirasi yang akan saya bagikan adalah beberapa pelatihan
melalui mengajar. Seperti pelatihan kerajinan tangan membuat bunga, origami.
Pelatihan ngaji, biasanya berpotensi untuk menebarkan amanah dakwah di daerah
pelosok itu. Pelatihan pengenalan dokter
keluarga. Saya juga akan mencoba mengajukan proposal ke LSM Kebukit (Kelola
Buku Kita) dimana programnya adalah menularkan virus semangat membaca, sehingga
jika sinergi dengan kebukit saya sudah memiliki izin untuk bisa mensharekan
program motivasi membaca dan mensharekan buku-bukunya. Sebelumnya juga saya
pernah melibatkan diri di organisasi Kebukit. Kemudian saya akan mengajukan
proposal ke Relawan siaga supaya bisa diseinergikan dengan program Ekspedisi
Generasi Qur’ani, biasanya memberikan pelatihan sholat yang baik sesuai Qur’an
Sunnah dan memberikan peralatan sekolah. Dan pelatihan lainnya yang kondisional
atau sesuai arahan panitia. Adapun daerah pilihan saya yaitu kabupaten Raja
Ampat, Papua Barat. Besar harapan saya dapat terpilih menjadi salah satu bagian
dari peserta #MenyapaNegeri sehingga kedepannya ada jaringan di Papua Barat untuk
lebih bisa memprogres bantuan ke depan untuk daerah tsb.
Pengalaman
saya mengunjungi berbagai daerah di Indonesia adalah ketika mengikuti Ekspedisi
Bhakesra 2013 daerah sasaran yaitu pulau Tello, Sipora, Siberut pulau terluar
Indonesia bagian barat. sungguh sebuah kesempatan langka bagi saya. Saya diberi
kepercayaan untuk ikut membantu mensukseskan program RZ melalui Bhakesra. Peran
saya selain ikut mendokumentasikan kegiatan, mendistribusikan kornet, juga
memberikan motivasi belajar kepada siswa/i disana. Kemudian Ekspedisi NKRI 2014
koridor Maluku dan Malut, masuk tim komsos, beberapa agenda disana, seperti
memberikan sosialisasi wawasan kebangsaan (wasbang), mengajar SD, SMP, SMK.
Memberikan pengobatan gratis, membangun jembatan, rehab rumah, renovasi masjid,
dsb. Demikian kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar