Kamis, 15 Oktober 2015

Motivasi Mengikuti Program S2 atau Magister dengan Beasiswa Unggulan



Motivasi Mengikuti Program S2 atau Magister dengan Beasiswa Unggulan



Melihat perkembangan saat ini dunia pendidikan sangat penting untuk kemajuan bangsa. Mengentaskan kebodohan, menjadi pelopor pembangunan bangsa. Perkembangan suatu bangsa dilihat dari Sumber Daya Manusia (SDM)nya, apakah mampu mengolah Sumber Daya Alam (SDA) secara mandiri ataukah masih menggantungkan kepada Negara sebelah untuk pengolahannya. Saat ini di tahun 2015 negara Indonesia akan menghadapi pasar bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau yang kita kenal dengan istilah ASEAN Economic Community. Dengan adanya program tersebut jelas pemerintah seharusnya sudah siap dengan segala hal. Dalam segala sisi aspek baik bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, terkhusus perhatian pemerintah terhadap rakyatnya apakah sudah memehatikan  kesejahteraan social saat ini.
Saya mengabdikan diri terjun di dunia sosial sejak 2010 saat dibangku kuliah, tujuannya yakni ingin memberdayakan masyarakat. Segala bentuk apapun yang saya miliki saya berusaha berbagi. Non Government Organization (NGO) yang saya ikuti awalnya yaitu Rumah Zakat. Kegiatannya yaitu ada beberapa program seperti, IJF (Indonesia Juara Foundation), CSF (Cita Sehat Foundation), MDI (Mandiri Daya Insani), dan KRN (Komite Relawan Nasional). Saya mendapat amanah sebagai koordinator di KRN Cirebon saat itu. Kegiatan seperti mengajar di hari minggu untuk Anak-anak Asuh IJF kelas mentoring selama 2 jam. Berisi materi pendidikan, games, dan motivasi. Sebagai pementor saya selalu berusaha memberikan pengajaran semaksimal mungkin, terlepas dari kesibukan kuliah saya.
Ketika melihat anak-anak asuh yang terdiri, anak yatim, piatu dan dhuafa, saya selalu bersyukur bisa diberikan pemahaman yang lebih daripada mereka. Setelah 2 tahun berjalan, beberapa kegiatan lain yang saling mengisi diantaranya yaitu pengobatan gratis untuk desa binaan Rumah Zakat yang kemudian kita kenal sekarang yaitu RZ. Peran saya bisa sebagai notulensi administrasi, dokumentasi kegiatan, atau PIC (Person In Charge) dari kegiatan tersebut. Sedangkan MDI biasanya mengadakan pelatihan wirausaha, bersama warga binaan MDI, disitu saya juga biasanya berperan sebagai penanggung jawab acara atau PIC. Kalau di KRN, kegiatan meliputi Gerakan Mesjidku Bersih dan Hijau (GMBH), Kampus Relawan sebagai sarana kaderisasi yang memberikan pemahaman kepada para relawan. Relawan Cilik (RC) sebagai sarana kaderisasi juga untuk menumbuhkan sikap kepedulian anak-anak terhadap sesama.
Sedikit kontribusi yang saya lakukan untuk Indonesia adalah bukti kecintaan saya terhadap Indonesia. Jika bukan kita yang mengisi negeri ini dengan hal-hal positif, membangun, dan berdaya, lalu siapa lagi. Berawal dari situ saya menyadari bahwa, kemampuan diri harus terus diasah, terus digali dan diberdayakan. Supaya tetap bisa memberikan kontribusi terhadap orang lain. Pemahaman saya yang hanya sebatas dibangku kuliah S1 rasanya belum cukup untuk mewujudkan sebuah generasi peradaban, yakni kita harus tetap semangat menuntut ilmu, semangat untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Berangkat dari situ hati kecil saya ingin sekali rasanya bisa melanjutkan kuliah S2, bahkan mungkin bisa sampai S3.
Namun saya menyadari latar belakang saya dari keluarga sederhana bahkan mungkin bisa dikatakan tidak mampu selain adik saya yang baru saja masuk kuliah, pendapatan saya dari jualan pun kadang tidak mencukupi untuk mentransfer biaya pendidikan adik yang saat ini kuliah di Universitas Brawijaya. Ibu saya bekerja di rumahan selalu ada untuk pemasukan biaya kuliah. Ibu saya single parent semenjak ditinggal meninggal ayah 6 tahun yang lalu. Akhirnya memutuskan menikah lagi dengan seorang pengangguran dari Majalengka. Itulah faktor cinta tidak memandang latar belakang atau apapun itu.
Saya pernah bekerja honorer sebagai guru pengajar agama di SMK PUI, di SMP IT Kayu Walang, TPA Al-jamiah, Ma’had Al-Jamiah, meski latar belakang saya bukan guru, beberapa amanah sebagai tenaga pengajar bisa saya lakukan. TU (Tata Usaha) di SMP IT Kayuwalang meski hanya 2 bulan, kemudian saya memutuskan untuk mengikuti ekspedisi NKRI koridor Maluku dan Maluku utara 2014, setelah 3 bulan kelulusan wisuda saya dengan mendapat penghargaan predikat terbaik saat itu.
Aktivitas saya masih di relawan. Sekarang saya aktif di Relawan Siaga yang merupakan LSM independen, untuk meningkatkan pemahaman keilmuan saya di bidang komunikasi sebagai sarana tercapainya sebuah komunikasi yang baik, pemahaman akan sebuah budaya setempat, dengan komunikasi juga seseorang tidak akan tersesat. Atas dorongan pribadi untuk saya melanjutkan kuliah lagi. Dengan adanya informasi Beasiswa Unggulan ini merupakan angin segar bagi saya sekaligus, amanah dan mimpi saya yang bisa dilanjutkan. Harapannya dengan adanya beasiswa ini kompetensi keilmuan saya bisa berkembang, bermanfaat untuk di masa depan, bisa diamalkan untuk semua orang. Semoga saya bisa mendapatkan beasiswa unggulan ini, rencananya saya ingin melanjutkan di UNPAD management Ilmu komunikasi.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar