Motivasi Mengikuti Program S2 atau Magister dengan Beasiswa Unggulan
Melihat perkembangan saat ini dunia
pendidikan sangat penting untuk kemajuan bangsa. Mengentaskan kebodohan,
menjadi pelopor pembangunan bangsa. Perkembangan suatu bangsa dilihat dari
Sumber Daya Manusia (SDM)nya, apakah mampu mengolah Sumber Daya Alam (SDA)
secara mandiri ataukah masih menggantungkan kepada Negara sebelah untuk
pengolahannya. Saat ini di tahun 2015 negara Indonesia akan menghadapi pasar
bebas, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), atau yang kita kenal dengan istilah
ASEAN Economic Community. Dengan adanya program tersebut jelas pemerintah
seharusnya sudah siap dengan segala hal. Dalam segala sisi aspek baik bidang
ekonomi, pendidikan, kesehatan, terkhusus perhatian pemerintah terhadap rakyatnya
apakah sudah memehatikan kesejahteraan social
saat ini.
Saya mengabdikan diri terjun di dunia
sosial sejak 2010 saat dibangku kuliah, tujuannya yakni ingin memberdayakan
masyarakat. Segala bentuk apapun yang saya miliki saya berusaha berbagi. Non
Government Organization (NGO) yang saya ikuti awalnya yaitu Rumah Zakat. Kegiatannya
yaitu ada beberapa program seperti, IJF (Indonesia Juara Foundation), CSF (Cita
Sehat Foundation), MDI (Mandiri Daya Insani), dan KRN (Komite Relawan
Nasional). Saya mendapat amanah sebagai koordinator di KRN Cirebon saat itu. Kegiatan
seperti mengajar di hari minggu untuk Anak-anak Asuh IJF kelas mentoring selama
2 jam. Berisi materi pendidikan, games, dan motivasi. Sebagai pementor saya
selalu berusaha memberikan pengajaran semaksimal mungkin, terlepas dari
kesibukan kuliah saya.
Ketika melihat anak-anak asuh yang
terdiri, anak yatim, piatu dan dhuafa, saya selalu bersyukur bisa diberikan
pemahaman yang lebih daripada mereka. Setelah 2 tahun berjalan, beberapa
kegiatan lain yang saling mengisi diantaranya yaitu pengobatan gratis untuk
desa binaan Rumah Zakat yang kemudian kita kenal sekarang yaitu RZ. Peran saya
bisa sebagai notulensi administrasi, dokumentasi kegiatan, atau PIC (Person In
Charge) dari kegiatan tersebut. Sedangkan MDI biasanya mengadakan pelatihan
wirausaha, bersama warga binaan MDI, disitu saya juga biasanya berperan sebagai
penanggung jawab acara atau PIC. Kalau di KRN, kegiatan meliputi Gerakan
Mesjidku Bersih dan Hijau (GMBH), Kampus Relawan sebagai sarana kaderisasi yang
memberikan pemahaman kepada para relawan. Relawan Cilik (RC) sebagai sarana
kaderisasi juga untuk menumbuhkan sikap kepedulian anak-anak terhadap sesama.
Sedikit kontribusi yang saya lakukan
untuk Indonesia adalah bukti kecintaan saya terhadap Indonesia. Jika bukan kita
yang mengisi negeri ini dengan hal-hal positif, membangun, dan berdaya, lalu
siapa lagi. Berawal dari situ saya menyadari bahwa, kemampuan diri harus terus
diasah, terus digali dan diberdayakan. Supaya tetap bisa memberikan kontribusi
terhadap orang lain. Pemahaman saya yang hanya sebatas dibangku kuliah S1
rasanya belum cukup untuk mewujudkan sebuah generasi peradaban, yakni kita
harus tetap semangat menuntut ilmu, semangat untuk melakukan perubahan ke arah yang
lebih baik. Berangkat dari situ hati kecil saya ingin sekali rasanya bisa
melanjutkan kuliah S2, bahkan mungkin bisa sampai S3.
Namun saya menyadari latar belakang
saya dari keluarga sederhana bahkan mungkin bisa dikatakan tidak mampu selain
adik saya yang baru saja masuk kuliah, pendapatan saya dari jualan pun kadang
tidak mencukupi untuk mentransfer biaya pendidikan adik yang saat ini kuliah di
Universitas Brawijaya. Ibu saya bekerja di rumahan selalu ada untuk pemasukan
biaya kuliah. Ibu saya single parent semenjak ditinggal meninggal ayah 6 tahun
yang lalu. Akhirnya memutuskan menikah lagi dengan seorang pengangguran dari
Majalengka. Itulah faktor cinta tidak memandang latar belakang atau apapun itu.
Saya pernah bekerja honorer sebagai
guru pengajar agama di SMK PUI, di SMP IT Kayu Walang, TPA Al-jamiah, Ma’had
Al-Jamiah, meski latar belakang saya bukan guru, beberapa amanah sebagai tenaga
pengajar bisa saya lakukan. TU (Tata Usaha) di SMP IT Kayuwalang meski hanya 2
bulan, kemudian saya memutuskan untuk mengikuti ekspedisi NKRI koridor Maluku
dan Maluku utara 2014, setelah 3 bulan kelulusan wisuda saya dengan mendapat
penghargaan predikat terbaik saat itu.
Aktivitas saya masih di relawan. Sekarang
saya aktif di Relawan Siaga yang merupakan LSM independen, untuk meningkatkan
pemahaman keilmuan saya di bidang komunikasi sebagai sarana tercapainya sebuah
komunikasi yang baik, pemahaman akan sebuah budaya setempat, dengan komunikasi
juga seseorang tidak akan tersesat. Atas dorongan pribadi untuk saya
melanjutkan kuliah lagi. Dengan adanya informasi Beasiswa Unggulan ini
merupakan angin segar bagi saya sekaligus, amanah dan mimpi saya yang bisa
dilanjutkan. Harapannya dengan adanya beasiswa ini kompetensi keilmuan saya
bisa berkembang, bermanfaat untuk di masa depan, bisa diamalkan untuk semua
orang. Semoga saya bisa mendapatkan beasiswa unggulan ini, rencananya saya
ingin melanjutkan di UNPAD management Ilmu komunikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar