Kamis, 15 Oktober 2015

Pengalaman Organisasi

Pengalaman Organisasi


Dari beberapa organisasi itu pengalaman yang terbaik adalah ketika memasuki dunia organisasi relawan. Sejak awal masuk kuliah sampai saat ini. Betapa indahnya jadi relawan bisa selalu berkontrbusi dan berbagi. Selama masih bisa berkontribusi melalui tenaga dan pikiran, kenapa tidak. Masa muda masanya berkarya. Pada awalnya saya mengenal lembaga Rumah Zakat, ternyata didalamnya ada bagian ke pendidikan. Saya pun melibatkan diri masuk menjadi mentor di Indonesia juara. Bermodal keinginan saya ingin aktif selama kuliah saya mau menjadi mandiri. Memberikan pengalaman-pengalaman terbaik saya, menceritakannya kepada adik-adik binaan. Waktu itu ada recruitmen mentor, saya mendapat informasinya dari teman. Sejak saat itu saya mulai mengikuti alur instruksi yang diberikan RZ kepada saya. Adapun materi yang diberikan saat itu selain pembinaan kepada adik-adik, pelatihan keterampilan, cara membaca alQur’an yang baik dan benar, ada juga games yang bermanfaat. Setiap kegiatan selalu disampaikan apa manfaat yang bisa diperoleh setelah kita melakukan apapun. Mentoring yang berlangsung sebulan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 3 jam. Diawali dengan pembukaan, materi inti dan penutupan. Sebentar memang sehingga waktu yang diberikan benar-benar digunakan untuk mengupgrade adik binaan. Selain kegiatan mentoring beberapa agenda lainnya seperti penyaluran mesjidku bersih dan hijau, penyaluran siaga bencana, penyaluran skill melalui agenda kampus relawan.Selama kurang lebih 5 tahun aktif di kegiatan relawan ini, banyak pelajaran yang bisa saya ambil hikmahnya. Mulai dari kedisiplinan, bekerja dibawah tekanan dalam artian deadline missal laporan yang harus segera saya selesaikan setelah laporan. Survie, sebagai relawan kita juga harus belajar survive dari masalah yang ada. Pernah suatu ketika mengikuti diksar, pendidikan dasar relawan lokasinya berada di sebuah hutan. Dimana perbekalan seadanya dan disana peserta dituntut untuk bisa survive. Relawan juga jangan egois, terlalu mementingkan diri sendiri itu bukan jiwa relawan. Karena disini kita belajar bersosialisasi dengan banyak orang. Beragam suku bangsa, Bahasa daerah yang kita hadapi. Misalnya saja ketika kita ditugaskan untuk melakukan penyaluran ke luar Jawa. Perlu keahlian mapping juga.Sebagai relawan itu selain menyenangkan juga, memberikan kita pelajaran yang berarti. Sebuah pengalaman. Pengalaman itu tidak bisa dibeli dengan uang. Pengalaman itu adalah guru yang terbaik. Suka duka di relawan menambah kedewasaan bagi saya pribadi. Tetap semangat bahagiakan umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar