Pengalaman Organisasi
Dari
beberapa organisasi itu pengalaman yang terbaik adalah ketika memasuki dunia
organisasi relawan. Sejak awal masuk kuliah sampai saat ini. Betapa indahnya
jadi relawan bisa selalu berkontrbusi dan berbagi. Selama masih bisa
berkontribusi melalui tenaga dan pikiran, kenapa tidak. Masa muda masanya
berkarya. Pada awalnya saya mengenal lembaga Rumah Zakat, ternyata didalamnya
ada bagian ke pendidikan. Saya pun melibatkan diri masuk menjadi mentor di
Indonesia juara. Bermodal keinginan saya ingin aktif selama kuliah saya mau
menjadi mandiri. Memberikan pengalaman-pengalaman terbaik saya, menceritakannya
kepada adik-adik binaan. Waktu itu ada recruitmen mentor, saya mendapat
informasinya dari teman. Sejak saat itu saya mulai mengikuti alur instruksi
yang diberikan RZ kepada saya. Adapun materi yang diberikan saat itu selain
pembinaan kepada adik-adik, pelatihan keterampilan, cara membaca alQur’an yang
baik dan benar, ada juga games yang bermanfaat. Setiap kegiatan selalu
disampaikan apa manfaat yang bisa diperoleh setelah kita melakukan apapun.
Mentoring yang berlangsung sebulan dua kali pertemuan. Setiap pertemuan
berlangsung selama 3 jam. Diawali dengan pembukaan, materi inti dan penutupan.
Sebentar memang sehingga waktu yang diberikan benar-benar digunakan untuk
mengupgrade adik binaan. Selain kegiatan mentoring beberapa agenda lainnya
seperti penyaluran mesjidku bersih dan hijau, penyaluran siaga bencana,
penyaluran skill melalui agenda kampus relawan.Selama kurang lebih 5 tahun
aktif di kegiatan relawan ini, banyak pelajaran yang bisa saya ambil hikmahnya.
Mulai dari kedisiplinan, bekerja dibawah tekanan dalam artian deadline missal
laporan yang harus segera saya selesaikan setelah laporan. Survie, sebagai
relawan kita juga harus belajar survive dari masalah yang ada. Pernah suatu
ketika mengikuti diksar, pendidikan dasar relawan lokasinya berada di sebuah
hutan. Dimana perbekalan seadanya dan disana peserta dituntut untuk bisa
survive. Relawan juga jangan egois, terlalu mementingkan diri sendiri itu bukan
jiwa relawan. Karena disini kita belajar bersosialisasi dengan banyak orang.
Beragam suku bangsa, Bahasa daerah yang kita hadapi. Misalnya saja ketika kita
ditugaskan untuk melakukan penyaluran ke luar Jawa. Perlu keahlian mapping
juga.Sebagai relawan itu selain menyenangkan juga, memberikan kita pelajaran
yang berarti. Sebuah pengalaman. Pengalaman itu tidak bisa dibeli dengan uang.
Pengalaman itu adalah guru yang terbaik. Suka duka di relawan menambah
kedewasaan bagi saya pribadi. Tetap semangat bahagiakan umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar