KajIan iStiqomAH Ramadhan part 1
Senin, 06 Juni 2016
Allah menciptakan manusia organ yang
dahulu terbentuk yakni pendengaran. Kenapa bisa ada hubungan antara pendengaran
dan otak? Karena pendengaran menstimulus rangsangan ke bagian otak. Setiap
insan awalnya tidak ada. Begitu pula aku, siapakah aku 30 tahun yang lalu?
Pasti tidak tahu jawabannya orang saya aja belum lahir, artinya ini tidak ada.
I’m nothing.
Kemudian Allah menciptakan Adam dan
Hawa. Adam dari tanah dan Hawa dari tulang rusuk. Setelah keduanya di bumi dan
beranak-pinak. Generasi selanjutnya berasal dari setetes air hina yang disebut
mani. Lantas apa yang harus disombongkan dari diri ini?
Coba kita buka QS. Al Insan: 1-3; 1. bukankah
pernah datang kepada manusia waktu dari masa yang ketika itu belum merupakan
sesuatu yang dapat kau sebut? Artinya ini adalah suatu masa yang tidak ada
apa-apa sebelum kita terlahir. 2. Sungguh
kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur. Yang kami
hendak mengujinya dengan (perintah dan larangan)karena itu kami jadikan dia mendengar
dan melihat. Sehingga terbukti bahwa organ tubuh manusia yang pertama kali
terbentuk selama kehamilan adalah telinga dan mata. 3. Sungguh
kami telah menunjukkan kepadanya jalan lurus, ada yang bersyukur ada yang
kufur.
Setelah kita mentadaburi kalam diatas
selanjutnya kita lihat Q.S; Mulk : 23: Katakanlah;
Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan kamu pendengaran, penglihatan dan
hati nurani bagi kamu (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur. Sehingga banyak
dari kita yang lalai, maka nikmat manakah yang kamu dustakan. Selanjutnya ada
hubungan dengan QS. Annaziat; 41, maka
Sungguh Surga lah tempat tinggalnya, yakni bagi orang yang bersyukur dan
mentaati perintah Allah. Dalam QS.As-syuaro; 83, (Ibrahim berdo’a) Ya Tuhanku berikanlah aku ilmu dan masukanlah aku
kedalam golongan orang-orang saleh. Pada ayat ini terdapat 2 istilah kata Ilman dan hukman, keduanya sama-sama
berpengetahuan. Ilmu berarti
mengetahui, sedangkan hukman berarti
mengetahui dan sudah diamalkan. Ibrahim memohon kepada Allah dengan kata
hukman, artinya supaya diberikan pengetahuan yang diamalkan.
Selanjutnya QS. Abasa; 33, maka apabila datang suara yang memekakan
(tiupan sangkakala yang kedua), kalam Allah menyebutkan bahwa adanya hari
kebangkitan disinilah ada hal-hal yang tidak logis. Namun sebagai orang beriman
harus bisa mengimaninya. Dihubungkan dengan QS AlFajr; 27, wahai jiwa yang tenang, artinya orang-orang yang mensucikan jiwanya
melatih diri untuk selalu berbuat kebaikan. Lantas siapakah mereka itu? Dijawab
dalam QS Annisa; 69, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul maka orang itu akan
bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, yaitu para nabi,
para pecinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh
mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.QS ArRad; 23, (yaitu) surga-surga And yang mereka masuk kedalamnya bersama dengan
orang saleh dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, anak cucunya sedang
para malaikat masuk dari semua pintu.
Sebagai kesimpulan tunggu apalagi di
Bulan Ramadhan ini untuk menebar kebaikan. Semoga dengan adanya bulan Ramadhan
ini sebagai ajang pensucian jiwa kita, pembiasaan menuju arah yang lebih baik,
hingga pada akhirnya kita termasuk golongan orang-orang yang berjiwa tenang,
yang selalu mensucikan dirinya dengan amalan kebaikan (amal soleh) sehingga surga
menanti kita.
Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar